"Jika ada perbedaan pendapat semacam ini, mana yang boleh anda pilih? secara fikih anda boleh (pilih) salah satu," ujar Buya Yahya.
Sebelumnya, pendakwah Ustaz Suparman Abdul Karim mengatakan bahwa umat Islam di Indonesia tidak boleh merayakan Idul Adha 1443 H mengikuti hitungan yang sama seperti di Arab Saudi, yakni tanggal 9 Juli 2022.
BACA JUGA:Cabut Gigi Atas Bisa Menyebabkan Kebutaan? Ini Penjelasan Dokter Tri Putra
Menurutnya, apabila sampai ada yang hari raya Idul Adha-nya ikut dengan tanggal yang sudah ditetapkan di Arab Saudi, maka Salat Ied dan kurban yang dilakukan hukumnya tidak sah.
Sebagai masyarakat Indonesia, Ustaz Suparman menyebut langkah terbaik untuk mengambil sikap dengan cara mematuhi hukum fikih.
"Sikap kita menurut fikih adalah ikut Idul Adha berdasarkan pengumuman pemerintah kita," kata Ustaz Suparman Abdul Karim, dikutip Disway.id dari kanal YouTube pribadinya pada Sabtu, 2 Juli 2022.
BACA JUGA:Libur ASN Ditambah 2 Hari Khusus Idul Adha 1443 Hijriah, Ini Penjelasannya
"Karena kalau ada yang ber-Idul Adha, orang Indonesia nih, yang Idul Adha-nya ada yang hari Sabtu tanggal 9 Juli maka salat Ied-nya tidak sah, sembelehannya juga tidak sah. Dia bukan kurban, tapi sembelehan biasa," sambungnya.
Ustaz Suparman yakin apa yang dikatakannya juga sudah disepakati oleh para ulama di Indonesia bahwasannya Idul Adha waktunya harus mengikuti pemerintah Indonesia.
Lebih lanjut, Pengurus Nadhalatul Ulama (NU) Lampung itu menuturkan bahwa perbedaan waktu hari raya Idul Adha atau Idul Fitri di Indonesia dengan Arab Saudi tidak baru kali ini saja terjadi.
Bahkan Ustaz Suparman mengungkapkan bahwa beda waktu ini sudah pernah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Mengenal Jeje, Si 'Penunggu' Dukuh Atas yang Viral di Tiktok
Selain itu, ia mengatakan bahwa perbedaan waktu Idul Adha atau Idul Fitri tidak hanya terjadi antara Indonesia dengan Arab Saudi saja tetapi Mesir pun terkadang juga memiliki perbedaan waktu.
"Tapi faktanya, rakyat Mesir tidak pernah ikut-ikutan Arab. Orang Arab tidak pernah ikut-ikutan Mesir, mereka ikut pengumuman negara mereka masing-masing," tutur Ustaz Suparman.
"Sekarang yang ngeyel orang Indonesia inilah, kecil-kecil ngeyel. Makanya penting ini saya tegaskan karena sudah menyebar itu di grup-grup WhatsApp itu ajakan agar rakyat itu tidak ikut pengumuman pemerintah, ngacunya ke Arab. Saya tahu itu penulisnya, tokoh HTI. Apa saja momen dia manfaatkan agar rakyat tidak percaya dengan pemerintah yang sah, HTI memang begitu," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) angkat bicara mengenai alasan Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi.