Begini Respons MUI Soal Sertifikasi Pendakwah Buntut Polemik Gus Miftah
Gus Miftah-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Gagasan diadakannya sertifikasi untuk pendakwah muncul imbas polemik Gus Miftah.
Di mana, pemilik Pondok Pesantren Putra Ora Aji tersebut melontarkan kata-kata kasar kepada penjual es teh yang menawarkan dagangannya pada sebuah pengajian yang ia isi.
BACA JUGA:Menohok! Clara Shinta Respons Balik Tudingan Penyebar Pertama Video Gus Miftah Hina Sunhaji
BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat Angkat Bicara Atas Kabar Gantikan Gus Miftah Sebagai Stafsus Presiden Prabowo
Viralnya video peristiwa tersebut pun viral di media sosial dan ia dihujani kritik atas tindakan tersebut.
Hingga akhirnya Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamanaan.
Di samping itu, wacana agar para pendakwah memiliki sertifikasi pun mencuat agar peristiwa semacam ini tidak terulang kembali.
Terlebih, pendakwah merupakan tokoh yang mengajarkan ilmu dan kebaikan dengan berlandaskan agama sehingga pelunya sikap yang mencerminkan agama tersebut.
BACA JUGA:Ini Alasan Presiden Tidak Boleh Menerima Mundurnya Gus Miftah
Menanggapi hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik terhadap penyelenggaraan program sertifikasi juru pendakwah.
Menurut Wakil Ketua Wantim MUI Zainut Tauhid Sa'adi menilai hal ini sebagai program penguatan kompetensi juru dakwah dibanding sertifikasi karena terkesan formalistik dan penyeragaman.
"Saya tidak bisa membayangkan kalau program sertifikasi juru dakwah nanti diberlakukan, maka hanya para juru dakwah yang memiliki sertifikat saja yang boleh berceramah," kata Zainut dalam keterangannya kepada Disway, 11 Desember 2024.
Sedangkan para ustaz dan kyai kampung yang tidak memiliki sertifikasi, lanjutnya, tidak boleh berdakwah meski secara keilmuan memumpuni.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: