JAKARTA, DISWAY.ID - Pemimpin Rusia Vladimir Putin memperingatkan kepada pihak Barat, jika sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina dilanjutkan maka dapat memicu kenaikan harga energi global.
Menurutnya, seruan Barat untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia telah membuat pasar bahan bakar global bergejolak dengan kenaikan harga minyak dan gas.
"Penggunaan sanksi lebih lanjut dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih parah, bahkan bencana di pasar energi global," kata Putin dikutip dari Reuters.
BACA JUGA:Segini Harga BBM dan Elpiji Sebenarnya Jika Tak Disubsidi Pemerintah, Mahal Bangat!
Putin menegaskan, bahwa sanksi yang diterima Rusia dapat menjadi bumerang bagi negara yang memberlakukannya.
"Pembatasan sanksi terhadap Rusia menyebabkan lebih banyak kerusakan pada negara-negara yang memberlakukannya," ujarnya.
Ssperti diketahui, negara-negara Uni Eropa menegaskan niatnya untuk mengurangi ketergantungan dari gas Rusia.
Sementara para anggota Group of Seven (G7) mengatakan bulan lalu mereka ingin menerapkan "batas harga" pada bahan bakar fosil Rusia, termasuk minyak.
Sanksi Barat yang diterima Rusia sejak Moskow menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, telah merusak asumsi pasar energi dan komoditas, bahkan mengancam pertumbuhan global.
Rusia memiliki kontribusi besar di dalam pasar energi, dan kekhawatiran telah meningkat di negara-negara Eropa termasuk Jerman jika Moskow memotong pasokan energinya ke Eropa.
Rusia merupakan pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi, dan pengekspor gas alam terbesar di dunia.
Eropa mengimpor sekitar 40 persen gas dan 30 persen minyaknya dari Rusia.
Di pasar pangan, Rusia menjadi pengekspor gandum terbesar di dunia.
"Kami tahu bahwa Eropa sedang mencoba untuk menggantikan sumber energi Rusia. Namun, kami berharap hasil dari tindakan tersebut adalah kenaikan harga gas di pasar spot dan peningkatan biaya sumber daya energi untuk konsumen akhir." tuturnya.
BACA JUGA:Perdebatan, Nabi yang Dikurbankan Sebenarnya Ismail Atau Ishak? Begini Pendapat Gus Baha