JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku akan memeriksa Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo beserta istri dan putrinya untuk meminta keterangan terkait kasus penembakan Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membenarkan hal tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa seluruh pihak yang terkait dengan kematian Brigadir J.
"Setelah itu, kami akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, dokter, siber, dan sebagainya," kata Choirul kepada wartawan, Senin 18 Juli 2022.
"Termasuk pihak dari Pak Sambo. Kami berharap bisa bertemu langsung dengan pihak istrinya khususnya," sambungnya.
BACA JUGA:Israel Minta Jatah Haji ke Arab Saudi, Hubungan Membaik?
Choirul juga memahami, saat ini istri Sambo, Putri Candrawathi masih membutuhkan pendampingan psikologis saat memenuhi panggilan.
"Dalam hal ini kalau dibutuhkan pendampingan psikologis macam-macam, pasti kami akan setuju dan kami hormati," ujarnya.
Choirul menjelaskan, pemanggilan itu dilakukan setelah pihaknya bertemu dengan keluarga Brigadir J sejak Sabtu 16 Juli 2022 untuk meminta keterangan.
Lewat pertemuan itu, Choirul mengaku mendapatkan banyak keterangan beserta bukti-bukti seperti foto dan video.
"Khususnya soal foto dan video, dan paling penting adalah konteks itu, foto itu diambilnya bagaimana, konteksnya apa, penjelasannya dari keluarga apa itu yang penting," terangnya.
Selain itu, Komnas HAM juga mendapat keterangan adanya polisi yang datang dalam jumlah besar ke rumah keluarga korban Brigadir J di Jambi.
BACA JUGA:Sinopsis Film Ivanna, Spin-Off Danur tentang Teror Berdarah Hantu Belanda
Choirul pun menyambut baik informasi, keterangan, serta video maupun foto yang diberikan oleh pihak keluarga Brigadir J. Hal itu diperlukan untuk mengungkap peristiwa sebenarnya terkait kematian Brigadir J.
"Ini memang proses awal untuk meminta semua pihak keterangan. dan ini langkah pertama kami. Jadi ketemu keluarga itu langkah pertama kami," tuturnya.
Diketahui, Polri melibatkan Komnas HAM dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam mengusut kasus baku tembak sesama anggota polisi di rumah dinas Ferdy Sambo.