JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Agama RI (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren (PD Pontren) saat ini tengah menyusun buku Ensiklopedia Metode Pembelajaran Al Qur'an.
Penyusunan buku ensiklopedia tersebut dilakukan untuk memberikan rekognisi atas penemuan berbagai metode pembelajaran Al Qur'an.
Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan, metode pembelajaran Al Quran yang saat ini berkembang di Indonesia bisa jadi ada yang merupakan temuan baru, tidak diperoleh dari kampus-kampus, hingga mungkin juga karya inovasi dari ulama Al Quran khas Indonesia yang belum dilakukan ulama di dunia.
BACA JUGA:Cicak Kering Diekspor ke Tiongkok Rp 380 Ribu per Kg, Mau Dibuat Apa?
Bahkan, menurut Waryono, kampus sendiri belum banyak yang melakukan penelitian khusus terkait dengan metode pembelajaran Al Qur'an yang berkembang di Indonesia.
"Kami merasa bahwa adanya metode-metode pembelajaran Al-Qur'an yang nyata digunakan oleh ulama dan lembaga pendidikan Al-Qur'an di Indonesia itu menjadi sesuatu yang baru di dunia. Sebab biasanya hanya manahijut tafsir (metode-metode tafsir),” terang Waryono saat memberikan sambutan secara virtual pada Workshop Penulisan Metode Pembelajaran Al Qur'an di Bogor, Rabu 27 Juli 2022.
Sedangkan Workshop Penulisan Metode Pembelajaran Al Qur`an berlangsung tiga hari, 27-29 Juli 2022.
Kegitan tersebut diikuti para pakar, praktisi pendidikan Al-Qur'an, akademisi, serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Jawa Barat dan Kabupaten Bogor.
“Oleh karena itu, ketika ensiklopedia ini menjadi buku yang tersebar di perpustakaan, semoga dapat juga menjadi pemantik bagi para akademisi dan penelitian untuk melakukan pengkajian atas metode pembelajaran Al-Qur'an lebih lanjut," ujar Waryono.
BACA JUGA:Janji Putri Candrawathi ke Brigadir J Saat Ditagih Rosti, Ferdy Sambo Juga Pernah Janjikan Begini
Mantan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini berkomitmen untuk memberikan penghargaan kepada para penemu metode pembelajaran Al Qur'an.
Langkah ini, menurut Waryono, sebagai bentuk kehadiran negara.
"Ini menjadi bentuk rekognisi negara kepada mereka para penemu metode pembelajaran Al-Qur'an. Kita beri penghargaan," terangnya.
Kepala Subdit Pendidikan Al-Qur'an, Mahrus, mengatakan penyusunan buku Ensiklopedia Metode Pembelajaran Al Quran juga diharapkan dapat mengembangkan pendidikan Al Qur'an sesuai konteksnya.
"Agar dapat menyesuaikan kebutuhan para santri, pembelajar Al Qur'an, sehingga dapat lebih mudah, sesuai sanad, dan lebih mudah untuk dipahaminya," jelasnya.