"Bahkan awalnya dia (W) tidak tahu kalau Kopda Muslimin telah punya anak dan istri. Begitu tahu dia sudah mulai menjauh," kata AKBP Donny Sardo Lumbantoruan.
"Tapi ini belum dikroscek karena Muslimin sudah meninggal dunia," sambungnya.
Dikatakannya, semasa hidupnya setiap kali bertemu, Muslimin selalu menelpon selingkuhannya dan dijemput di suatu tempat.
Mereka telah menjalani tali asmara tersebut selama setahun.
"Domisilinya memang Semarang. Memang setiap kali ketemu di kos dan yang menyewakan Muslimin," tutur dia.
Selama bersama Muslimin, sang selingkuhan bekerja menjual kartu perdana telepon. Inilah yang membuat Muslimin mudah berganti-ganti nomor ponsel.
"Ganti nomor ponsel agar Muslimin tidak ketahuan. Jadi dia sangat mudah sekali gonta-ganti nomor ponsel dan Muslimin punya empat ponsel," imbuhnya.
Terkait kasus tersebut, ia mengatakan saat ini sedang memeriksa saksi-saksi yang belum diperiksa. Saksi tersebut diantaranya korban dan keluarga Muslimin.
"Masih ada saksi yang belum diperiksa pada perkara tersebut," tutupnya.