Setelah beberapa tembakan, Bharada E menuju ke belakang mengokang senjata dan membalas tembakan itu.
"Menurut dia, kena tembakannya," kata Taufan.
Setelah itu masih adu tembak lagi sampai Brigadir J tersungkur.
Masih menurut pengakuan Bharada E kepada Komnas HAM, setelah adu tembak dan Brigadir J tersungkur, dirinya mendekati dan menembak lagi untuk memastikan lawannya sudah dilumpuhkan.
"Kemudian dia (Bharada E) datang lebih dekat kira-kira jarak dua meter, lalu menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang betul-betul bisa dilumpuhkan," ujar Taufan.
"Itu kesaksian dia sebagai terduga tindakan tembak menembak," imbuhnya.
Di lain pihak, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menduga, mendiang tewas ditembak dari belakang pada bagian kepala.
Hal itu diperkuat dari hasil sementara autopsi ulang kepada Brigadir J yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu 27 Juli 2022.
"Tembak dari belakang kepala tembus ke hidung," kata Kamaruddin dalam keterangannya seperti disiarkan di YouTube, Sabtu 30 Juli 2022.
Kamaruddin menyebut, dua dokter yang mewakili keluarga Brigadir J turut terlibat dalam autopsi ulang pada Rabu kemarin.
Setelah autopsi ulang jenazah Brigadir J selesai dilakukan, kata Kamaruddin, dokter perwakilan keluarga mencatat semua an diberikan ke dirinya untuk diaktakan ke notaris.
"Dalam catatan dokter dari pihak keluarga, ditemukan benjolan di belakang kepala yang berasal dari bekas lem," ungkapnya.
BACA JUGA:Airin Rachmi Diany Bakal Jadi Calon Gubernur Banten, Golkar Dinilai Pintar Mengambil Momen
Kamaruddin menuturkan, dokter yang mengautopsi membuka lem dan ditemukan sebuah lubang yang kemudian disonde memakai alat seperti sumpit diarahkan ke mata.