JAKARTA, DISWAY.ID-- Bharada E yang diduga terlibat penembakan dalam kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, telah datang diperiksa Komnas HAM.
Saat perdana menampakkan diri di ranah publik, tepatnya memenuhi panggilan Komnas HAM, Bharada Elizer terlihat mendapat pengawalan ketat.
Sejumlah polisi dengan mengenakan seragam ikut mengawal Bharada E saat datang atau meninggalkan Gedung Komnas HAM.
BACA JUGA:Modus Penyekapan Hingga Minta Tebusan Puluhan Juta Rupiah, Begini Aksinya Terbongkar
Dalam podcast Polisi oh Polisi, tiga jenderal purnawairan menyoroti pengawalan ketat Bharada E tersebut.
Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, mantan Kadiv hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi dan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri), Susno Duadji, memperbincangkan model pengawalan tersebut.
Sosok Bharada E saat dikawal dengan ketat itu mengundang heran para jenderal purnawiran.
"Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat, paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya," kata Bekto Suprapto.
"Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal. Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau nggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti," timpal Aryanto Sutadi.
BACA JUGA:Detik-Detik Brigadir J Tersungkur, Masih Ditembak dari Jarak Dekat, Bharada E Ungkap Fakta Ini
Apalagi, hingga saat ini, Bharada E belum juga jadi tersangka kasus penembakan.
Padahal Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto sampai dinonaktifkan dari jabatannya.
Aryanto Sutadi menyebut pemberitaan Bharada E ini juga luar biasa.
"Yang lebih hebat lagi kemarin dia menghilang. Eh sekarang datang lagi. Dia datang ke Komnas HAM dikawal sama banyak polisi," kata Aryanto.
Dia mengaku sampai saat ini tidak pernah mendengar Bharada E pernah diperiksa. Namun, Aryanto meyakini Bharada E sebenarnya sudah diperiksa oleh penyidik.