JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memburu pemilik asli pistol Glock-17 yang dalam insiden penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Pistol Glock-17 ini disebut digunakan Bharada E untuk menembak Brigadir J hingga tak bernyawa.
Namun pistol Glock-17 sempat jadi polemik benarkah pemilik aslinya Bharada E atau bukan.
Terkait hal ini, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Absara bocorkan perihal pendalaman psitol tersebut.
BACA JUGA:Kemenlu Pastikan 300 Ribu WNI di Taiwan Aman Menyusul 'Kemarahan' Tiongkok atas Kunjungan Pelosi
Pihaknya kembali melanjutkan pemeriksaan guna mendalami hasil uji balistik yang dilakukan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Jadi agenda hari ini terutama kami akan meminta keterangan terkait uji balistik yaitu soal senjata yang digunakan, terus kemudian peluru dan juga hal-hal lain yang terkait dengan penggunaan senjata maupun peluru itu," kata Beka Ulung, Jumat 5 Agustus 2022.
Tim Komnas HAM juga akan mengecek terkait nomor registrasi senjata api.
BACA JUGA:Eric Thohir: Siapa pun Lakukan Pelecehan Seksual di BUMN Tidak Akan Saya Toleransi
Hal itu juga berkaitan kepastian senjata yang disebut dalam baku tembak antara Bharada E memakai senjata Glock-17 sedangkan Brigadir J memakai HS-19.
"Misalnya begini registernya atas nama siapa senjata tersebut, terus kemudian pelurunya apakah ada yang pecah atau tidak. Kalau ada yang pecah itu apakah kemudian identik dengan ketemu tidak pecahannya dengan yang lain bagian peluru yang lain," ujarnya.
Beka juga mengatakan jika dalam pemeriksaan terhadap Puslabfor Polri ini juga tidak menutup kemungkinan untuk mendalami temuan-temuan lain yang didapat Tim Khusus kepolisian.
Sebelumnya perwakilan Komnas HAN Choirul Anam juga menyebut akan menyelidiki penggunaan senjata Bharada E dan Brigadir J dengan memanggil Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.
BACA JUGA:Kesederhanaan Duta Sheila On 7 Jajan Cilok Bikin Namanya Viral di TikTok
"(Terkait) senjata, karakter senjata, bubuk, dan sebagainya, kami akan panggil Labfor dalam minggu ini. Kami akan sibuk di Komnas HAM," ungkap Choirul Anam kepada wartawan, Senin 25 Juli 2022.