Lalu, kompensasi BBM mencapai Rp 252,5 triliun dan kompensasi listrik mencapai Rp 41,0 triliun. Dengan itu, total anggaran subsidi dan kompensasi mencapai Rp 502,4 triliun.
Jumlah ini berpotensi membengkak hingga Rp698 triliun atau naik Rp 195,6 triliun, apabila konsumsi terus meningkat.
Hal itu karena harga jual eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan HJE solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.
Sementara itu, ia mengatakan HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp 7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp 6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.
Ia melanjutkan realisasi konsumsi pertalite pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota.
BACA JUGA:Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Nusantara Gelar Aksi di Patung Kuda
Diproyeksikan konsumsi pertalite akan mencapai 29,07 juta kiloliter atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun. Kuota penyaluran pertalite bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.
Sejalan dengan itu PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Implementasi harga baru BBM nonsubsidi mengacu Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Dikutip Disway.id dari situs resmi Pertamina pada Kamis 1 September 2022), Pertamax Turbo turun sekitar Rp 2.000 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 17.90 - Rp 18.600, kini menjadi Rp 15.900 - Rp 16.250.
Sementara itu, Dexlite turun Rp 700 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 17.800 - Rp 18.500, kini menjadi Rp 17.100 - Rp 17.450.
Sedangkan Pertamina Dex turun Rp 1.500 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 18.900 - Rp 19.600, kini menjadi Rp 17.400- Rp 17.750.
Sebagai informasi, penurunan harga BBM non subsidi berlaku di semua provinsi di Indonesia. Adapun BBM subsidi Pertalite, Solar, dan Pertamax masih mengacu pada harga lama.
Berikut ini harga baru Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex berlaku mulai Kamis, 1 September 2022.