Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Nusantara Gelar Aksi di Patung Kuda

Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Nusantara Gelar Aksi di Patung Kuda

Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Nusantara Gelar Aksi di Patung Kuda-Istimewa/Intan Afrida Rafni-disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejak pukul 12.00 WIB ini merupakan bentuk penolakan mereka terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dan Solar. 

Berdasarkan pantauan Disway.id, aksi unjuk rasa tersebut masih berlangsung hingga pukul 15.31 WIB. 

Dengan diikuti ratusan massa, mereka secara bersama menerobos kawat berduri yang menjadi batas aksi tersebut. 

BACA JUGA:Tak Mempermasalahkan Harga BBM Naik, Pengemudi Ojol: Yang Penting Tarif Ikut Naik

Selain itu, seorang orator berjas kuning tampak menyerukan kata 'Proklamasi' terus menerus yang diikuti oleh massa. 

"Proklamasi!, Proklamasi!, Proklamasi!," teriak seorang orator yang merupakan salah satu dari Universitas Ibnu Khaldun. 

Tidak hanya itu, mereka juga menyuarakan 8 tuntutan mereka melalui pengeras suara yang berada di mobil komando. 

"Kami dari BEM Nusantara, kami menuntut dan menolak terkait kenaikan BBM dan juga pasal-pasal kontroversial RKUHP," ujar Koordinator BEM Nusantara, Ahmad Faruuq saat ditemui media. 

Faruuq mengatakan dalam pelaksanaan misi untuk mewujudkan peraturan yang dekolonisasi, demokratis dan harmonis tidak ada dalam draft RKUHP. 

"Kami terkhusus pada soal penghinaan, karena itu kami menilai sangat rawan politis oleh negara untuk kawan-kawan ketika kita mengkritik dan sebagainya dikira penghinaan seperti itu," kata Faruuq. 

"Sehingga kami menolak pasal-pasal tersebut karena bisa digunakan untuk membungkam demokrasi-demokrasi," lanjutnya. 

Sedangkan untuk harga BBM, ia mengatakan bahwa pihaknya akan fokus mengevaluasi BBM Migas. 

"Jadi pada dasarnya terkait kenaikan harga BBM kami lebih kepada titik fokus mengevaluasi BBM Migas, karena BBM Migas ini yang mempunyai peran pengawasan," jelas Faruuq. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: