Aipda Ahmad Karnaen Sempat Berteriak Setelah Timah Panas Menembus Tubuhnya

Senin 05-09-2022,14:34 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

“Kecuali yang sedang dipergunakan untuk pengamanan objek vital negara, operasi khusus, dan penangkapan,” terang Ketua LPW MD. Rizani kepada Disway.id, Senin 5 September 2022.

Langkah kedua melakukan psikotes kepada seluruh anggota tanpa terkecuali. Ketiga menekankan pada tim penguji dan tim pengawas psikotes untuk tidak melakukan permakluman atas hasil tes. 

“Yang dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan ringan maupun berat harus direkomendasikan pada pimpinan untuk dicabut dan tidak boleh memegang senjata api sampai dengan dinyatakan oleh hasil test bahwa yang bersangkutan layak secara kejiwaan,” jelas Rizani.

BACA JUGA:‘Serial’ Polisi Tembak Polisi Bikin Jokowi dan Dahlan Iskan Penasaran, Endingnya Itu Lho Ditunggu!

Ini berkaca dari kejadian tertembaknya Aipda A. Karnain hingga meninggal dengan motif sakit hati pelaku Aipda Rudi Haryanto. 

LPW mendesak pimpinan Polri untuk menekankan kepada seluruh pimpinan dibawahnya, agar selalu tahu situasi harian kejiwaan anggotanya. Baik dalam kedinasan maupun keseharian di masyarakat. 

“Ini bukti begitu labilnya kondisi kejiwaan anggota kepolisian,” jelas Rizani seraya berharap lembaga kepolisian selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari masyarakat. 

Untuk diketahui Aipda A. Karnain, anggota Polsek Way Pengubuan ditembak oleh Aipda RH, anggota Polsek Way Pengubuan di depan pintu gerbang rumahnya, Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah.

BACA JUGA:Susno Duadji: Kasus Polisi Tembak Polisi Mudah Diungkap, Tapi Kenapa Belum Selesai? Ternyata Ada Syaratnya

Dari informasi yang dihimpun, kronologi kejadian Aipda A. Karnain didatangi Aipda RH. Ketika Aipda A. Karnain membuka pintu rumah, Aipda RH langsung mengacungkan pistol sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu malam, 4 September 2022.

Korban langsung ditembak di dada kiri tembus punggung. Korban lari masuk rumah hendak mengambil pistol di dalam kamar.

Sebelum sampai kamar, korban tersungkur bersimbah darah di depan istri dan kedua anaknya. Pelaku langsung kabur.

Pada pukul 02. 15 WIB, pelaku ditangkap di rumahnya di Kampung Karangendah, Kecamatan Terbanggibesar. Salah satu warga Way Pengubuan, Sutik, mengaku tidak menyangka dengan peristiwa ini.

“Gua nggak nyangka aja. Pelaku diketahui pendiam. Sedangkan korban biasa ceplas-ceplos. Nggak tahu pasti penyebabnya,” ucap seperti dilansir Disway.id dari Radar Lampung.

 Sedangkan anggota DPRD Lampung Tengah Toni Sastra Wijaya berharap Polres Lamteng dan Polda Lampung menuntaskan kasus ini. 

“Kasus ini harus dituntaskan. Jangan sampai informasi yang berkembang simpang siur,” ucapnya.

Kategori :