Kebetulan spill yang dilakukan Bjorka ini, Mahfud MD sudah melakukan vaksin sebanyak dua kali plus vaksin booster pada 26 Januari 2022.
Selain Mahfud MD, data Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar pun dibeberkan ke publik. Pria yang memiliki alamat di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan itu, ternyata baru dua kali vaksin.
BACA JUGA:Bjorka Bocorkan Dalang Kematian Munir, Menko Polhukam Tanggapi Santai: Bukan Data Rahasia
Pertama dilakukan pada 25 Februari 2022 dan vaksin kedua 15 Maret 2021.
Pria kelahiran Jombang 25 September 1966 itu sama seperti Menko Maritim dan Investasi belum melakukan vaksin booster seperti yang dianjurkan pemerintah.
Data ini dibeberkan Bjorka pada pukul 07.17 WIB. Sedangkan data Mahfud MD dibeberkan pada pukul 08.19 WIB
Bjorka sebelumnya juga memperlihatkan data penggiat media sosial Permadi Arya yang memiliki nama lengkap Heddy Setya Permadi.
Yang menarik sama dengan Anies Baswedan dan Denny Siregar, pria yang memiliki sapaan Abu Janda itu memiliki tujuh nomor ponsel.
Bahkan ada empat alamat Abu Janda yang diperlihatkan Bjorka. Pertama di Jalan Camar, Pondok Betung, Kota Tangerang Selatan.
Kedua di Tebet Timur, Jakarta Selatan. Ketiga di Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang, dan di Bali Matraman, Manggarai Selatan, Jakarta Selatan.
Ilustrasi: Hecker Bjorka membongkar data Muhaimin Iskandar, Mahfud MD sampai Abu Janda, Selasa 13 September 2022. -Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa kasus kebocoran data negara yang ramai diperbincangkan publik beberapa hari terakhir ini tidak terkait dengan data-data rahasia milik negara Republik Indonesia.
“Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," ujar Mahfud MD.
Dengan demikian, menurut dia, kasus tersebut belum membahayakan data negara karena data-data yang dibocorkan kepada publik justru merupakan hal-hal yang sudah diberitakan di koran-koran.
“Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca,” tegas Mahfud.
Sebagai wujud tindak lanjut kasus itu, Mahfud menyampaikan bahwa pemerintah akan menggelar rapat untuk mendalami hal tersebut.