Melalui karya-karya jurnalistik, Rasuna Said memperjuangkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan dalam batas-batas keislaman dan memuat permasalahan yang dihadapi perempuan kala itu.
Tulisan-tulisan Rasuna dikenal tajam, kupasannya mengena sasaran, dan selalu mengambil sikap lantang antikolonial.
Karier Politik Rasuna Said di Pemerintahan Indonesia
Setelah Kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia (KNIP).
Tak berhenti sampai di situ, ia juga berperan sebagai Dewan Perwakilan Sumatra mewakili daerah Sumatra Barat setelah proklamasi kemerdekaan.
Hingga kemudian, Rasuna Said diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
BACA JUGA:Ini Perjuangan Rasuna Said, Pahlawan Wanita Sumatera Barat yang Muncul di Google Doodle
BACA JUGA:Setelah Katakan 'TNI Seperti Gerombolan’ Akhirnya Effendi Simbolon Lakukan Klarifikasi
Rasuna Said menghembuskan napas terakhirnya pada 2 November 1965 setelah berjuang melawan penyakit kanker darah.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Hingga pada tahun 1974, Rasuna dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa-jasanya.