Sosok Ini Ungkap Keberadaan Bjorka, Mengaku Baru Saja Bertemu: Keren Sekali Bisa Bertemu Langsung

Jumat 23-09-2022,06:49 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

BACA JUGA:Catat! Tito Carnavian Ungkap ASN Bisa Langsung Dipecat oleh Kepala Daerah Jika Terjerat Hukum

Tak hanya itu saja, hacker Meki juga melengkapi unggahannya itu dengan menyertakan sejumlah sampel data.

Ditambah lagi adanya logo Direktorat Kriminal Khusus dalam unggahan hacker Meki itu.

Akan tetapi tidak diketahui secara pasti dan belum ada penjelasan dari data yang dibobol tersebut, apakah hanya dari direktorat itu saja atau ada yang lain.

Tercatat ada sebanyak 26.263.105 data yang diduga sukses dicuri hacker Meki pada bulan September 2022.

BACA JUGA:DPR Endus Celah Korupsi BLT BBM, Ini Modus yang Terjadi di Daerah

BACA JUGA:Heboh Struk Pembelian BBM Shell Jenis V Power 60 Liter, Kesimpulan: Gaji 6 juta Memang Nggak Cukup!

Setelahnya keseluruhan data itu diklaim telah terjual dengan biaya sebesar US$ 2.000 atau sekitar Rp 30 juta.

Sang hacker juga menyebut bahwa ia menerima pembayaran dari pembelian datanya itu dalam bentuk Bitcoin atau Cryptocurrency lainnya.

Polri disebutnya telah membangun server atau website sederhana dengan menggelontorkan uang yang banyak.

"Karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola," pungkas sang hacker.

BACA JUGA:KPK OTT Hakim Mahkamah Agung, Ini Barang Bukti yang Dibawa ke Gedung Merah Putih

BACA JUGA:Roadshow Bus KPK 2022 Sambangi Pemprov Banten, Berikut Agendanya

Bahkan beberapa data yang ia punya telah berani dijual hacker Meki dengan harga yang terbilang terjangkau.

Alasan hacker Meki menjual data atau dikumen pribadi dari Polda Metro Jaya lantaran ia menilai kondisi polisi di Indonesia tidak lagi bekerja dengan benar.

"Tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin," ungkap hacker Meki.

Kategori :