Pengakuan Kolonel Abdul Latief Tentang G30S, Dikhianati Soeharto dan Jebloskan ke Penjara

Jumat 30-09-2022,11:13 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

Dalam pertemuan itu keduanya membicarakan keadaan keluarga masing-masing.

Hingga kemudian, Latief memberi tahu Soeharto jika akan ada suatu gerakan yang akan membunuh para jenderal TNI AD.

BACA JUGA:Sepotong Kisah Cinta Pahlawan Revolusi G30S PKI Pierre Tendean Dengan Rukmini, Gugur Jelang Pernikahan

Latief pun mengaku masih ingat kejadian tersebut.

"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka cukup serius akibat tersiram sop panas," tutur Kolonel Latief.

Kemudian, kata Latief, Soeharto tidak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi yang ia sampaikan itu.

Karena laporan itu tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui Soeharto yang berada di RSPAD Gatot Subroto.

Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.

Menurut Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.

Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Soeharto Mengetahui Rencana Penculikan Para Jenderal

Soeharto disebut-sebut mengetahui akan rencana penculikan sejumlah jenderal yang diyakini sebagai Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta pada Presiden Sukarno.

Soeharto sendiri pada saat itu menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) atau Pangkostrad berpangkat mayor jenderal. 

Hal itu berdasarkan kesaksian salah satu pelaku yaitu Kolonel Abdul Latief dalam persidangan.

Dikutip dari buku John Roosa berjudul Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, Latief bersaksi bahwa ia memberi tahu Soeharto soal rencana penculikan sejumlah jenderal.

"Dengan laporan saya ini, berarti saya mendapat bantuan moril, karena tidak ada reaksi dari beliau," kata Latief.

Kategori :