Kurikulum dalam program pelatihan ini telah dirancang secara khusus untuk menjawab dilema dimana penduduk lanjut usia menjadi sasaran empuk kejahatan siber karena kurangnya kesadaran dalam perlindungan data pribadi.
Di saat yang bersamaan, generasi muda yang mendominasi ranah media digital kerap menjadi pelaku penyebaran misinformasi maupun kejahatan siber.
“Setelah melalui berbagai riset, diskusi kelompok terarah dan kelas pilot, dengan senang hati kita mengumumkan bahwa kita telah berhasil merancang kurikulum yang paling cocok untuk sesi pelatihan ini. Materi pembelajaran juga telah kami rancang sedemikian rupa agar mampu memenuhi kebutuhan para lansia yang awam dengan teknologi digital,” jelas Santi.
Pada kesempatan yang sama, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo), mengungkapkan bahwa seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi, literasi digital memiliki peranan penting untuk membantu kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan karena terbatasnya kemampuan mereka dalam mengakses teknologi.
“Melalui upaya inklusi digital, tidak akan ada masyarakat yang tertinggal terlepas dari latar belakang, usia dan identitas mereka. Dengan merangkul para lansia dan mengajari mereka kemampuan literasi digital dasar, Tular Nalar telah membantu mereka dalam menikmati ruang digital seperti masyarakat lainnya,” kata Semuel.
I Wayan Koster, Gubernur Bali, menyambut Tular Nalar dengan tangan terbuka dan berharap program ini dapat memberikan manfaat pada penduduk lansia. Menurut Wayan, isu-isu seputar kesulitan lansia dalam beradaptasi dengan dunia digital kerap diabaikan.
“Saya percaya bahwa program Tular Nalar dapat menjembatani jurang antara penduduk lanjut usia dan lingkungan modern masa kini, serta membantu mereka beradaptasi dengan transisi digital,” tutur Wayan.
Gede Pramana, S.T., M.T, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bali (Diskominfo), mengungkapkan bahwa hak digital adalah bagian dari hak asasi manusia, yang sudah selayaknya turut dipraktikkan oleh penduduk lansia.
“Memberikan mereka akses kepada teknologi informasi melalui smartphone saja tidak cukup, kita juga harus memandu mereka agar mereka dapat menjelajah ranah digital dengan aman dan nyaman,” tutup Gede.