Didukung Google, Tular Nalar Gelar Pelatihan Literasi Digital untuk Lansia

Didukung Google, Tular Nalar Gelar Pelatihan Literasi Digital untuk Lansia

Didukung Google, Tutur Nalar Gelar Pelatihan Literasi Digital Untuk Para Lansia -Mafindo-

BALI, DISWAY.ID- Tular Nalar, sebuah portal pembelajaran online yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah (Mafindo) dan didanai Google.org mengadakan acara peluncuran, meresmikan serangkaian pelatihan literasi digital, di Lapangan Bajra Sandhi Bali, Sabtu 8 Oktober 2022

Program pelatihan yang dinamakan Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan ini akan hadir di 37 provinsi di Indonesia secara serentak.

Akademi Digital Lansia diadakan untuk membantu penduduk lanjut usia dalam berselancar di internet dengan aman.

BACA JUGA:Ada 'Market Day Nilmatan 2022' di Sekolah Pusat Keunggulan SMKN 5 Tangsel

BACA JUGA:8 Sekolah Kedinasan Gratis Tanpa Biaya, Lulus Auto Jadi CPNS

Sementara Sekolah Kebangsaan dirancang untuk membantu pemilih pertama dalam menyaring informasi selama periode pemilihan umum.

Topik-topik yang termasuk dalam program pelatihan ini di antaranya adalah dasar-dasar perlindungan data pribadi, navigasi YouTube untuk lansia, kiat-kiat aman bertransaksi digital, serta teknik-teknik identifikasi hoax dan pencegahan ujaran kebencian di ranah digital.

Sebanyak 405 relawan dan mitra dari Mafindo di seluruh Indonesia akan bergabung dalam pelatihan ini sebagai fasilitator.

BACA JUGA:SDN Ragunan 08 Pagi Jakarta, Sekolah Negeri dengan Fasilitas Lift dan Rooftop

Beberapa di antara peserta yang bergabung di program Akademi Digital Lansia berasal dari Komunitas PKK Denpasar, Kelompok Informasi Masyarakat Denpasar, Komunitas Wulan, serta komunitas panti wreda.

Sementara itu, Sekolah Kebangsaan akan melibatkan peserta dari murid-murid Politeknik Kesehatan Denpasar (Poltekkes), SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar, serta mahasiswa dari Universitas Udayana.

Septiaji Eko Nugroho, Ketua Umum Mafindo, menyatakan bahwa Tular Nalar bertujuan untuk menjangkau sebanyak mungkin penduduk lansia.

“Pengetahuan mereka yang kurang memadai menjadikan mereka sebagai sasaran empuk untuk berbagai modus penipuan digital dan misinformasi,” ujar Septiaji dalam keterangannya, Sabtu 8 Oktober 2022.

“Oleh karena itu, kita berharap program ini dapat membantu mereka menyaring informasi di internet dan menjadi lebih kritis dalam menerima informasi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait