JAKARTA, DISWAY.ID-- Pertemuan Airlangga Hartanto dengan Puan Maharani dinilai belum tentu berpotensi membuat Golkar dan PDIP berkoalisi.
Pengamat Politik, Ujang Komarudin mengatakan hal tersebut tidak bisa ditafsirkan kedua partai tersebut akan berkoalisi.
"Sekarang gini, kalau potensi koalisi kita tidak bisa menafsirkan. Karena sebelumnya Puan bertemu pak Surya Paloh, bertemu juga dengan Prabowo, bertemu Cak Imin," katanya kepada disway.id.
BACA JUGA:Kepala Sekretariat Presiden Jadi Pj Gubernur DKI, DPRD: Insyaallah Valid
"Lalu apakah kita mengatakan seluruhnya berpotensi koalisi? Sekarang bertemu dengan Pak Airlangga kita bicara berpotensi koalisi juga? Kan enggak juga," tambahnya.
Menurutnya, segala hal bisa terjadi di politik. Jika memang mempunya kepentingan yang sama, makan bisa berkoalisi. Tetapi bisa juga sebaliknya.
"Kalau di politik semuanya serba mungkin dan tidak. Tapi tergantung kepentingannya juga, kalau sama mereka koalisi, kalau tidak kan jadi lawan." tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jelang pemilu 2024, Airlangga Hartarto dan Puan Maharani jalan santai di Monas pada Sabtu 8 Oktober 2022.
Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI-P yang juga Ketua DPR-RI Puan Maharani tiba dikawasan monas pada pukul 07.58 WIB mengenakan pakaian polo hitam dengan topi berwarna putih.
BACA JUGA:Bertemu PSSI, Presiden FAM Ucapkan Duka Cita dan Dukungan
Airlangga menyambut secara langsung kedatangan Puan di pintu tenggara dan berjalan berdampingan menuju Tugu Monas, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu Ketua Umum Golkar bersama Puan mengelilingi Monas menggunakan mobil listrik.
Menyinggung tentang Pemilu 2024, Airlangga mengatakan kontestasi perebutan kursi presiden adalah persaingan yang biasa.
“Persaingan Pilpres adalah persaingan biasa. Kita sudah ikut berbagai pemilu, menang kalah soal biasa, tetapi yang tidak biasa adalah bagaimana kita menyejahterakan rakyat,” kata Airlangga.
Saat itu Puan menyebut kehadirannya bertemu Partai Golkar untuk menyamakan pendapat ihwal apa yang terbaik bagi bangsa.