Jurnalis CNN Coren dan Hodge Segera Dideportasi dari Thailand, Ini Alasannya

Selasa 11-10-2022,06:38 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

JAKARTA, DISWAY.ID - Thailand akan mendeportasi dua jurnalis CNN yang diduga meliput tanpa izin di fasilitas penitipan anak, di mana setidaknya 38 orang, termasuk 22 anak-anak, dibunuh pada Kamis lalu, menurut media lokal setempat.

CNN mendapat kecaman setelah reporter Australia Anna Coren dan juru kamera asal Inggris Daniel Hodge meliput tempat insiden tersebut pada hari Jumat dari lantai bernoda darah di dalam pusat penitipan anak.

Mereka dituduh telah memanjat pita polisi untuk mendapatkan rekaman mereka. Mengutip sumber migrasi Thailand, kantor berita Thaipbsworld melaporkan bahwa para jurnalis memasuki negara itu dengan visa turis yang tidak mengizinkan mereka untuk bekerja.

BACA JUGA:Intimidasi Wartawan Detik dan CNN di Duren Tiga, Bharada Sadam Sopir Ferdy Sambo Nyaris Dipecat

Sumber menambahkan bahwa wartawan tidak akan masuk daftar hitam dan mereka dapat kembali bekerja di Thailand, asalkan mereka mendapatkan visa yang sesuai, menurut media tersebut.

Sebelumnya, CNN meminta maaf karena melaporkan tanpa izin dari dalam fasilitas penitipan anak Thailand.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Thailand, terutama keluarga para korban tragedi ini. Kami sangat menyesal jika kami telah membuat Anda lebih sakit dan menderita, itu tidak pernah menjadi niat kami,” kata salah satu jurnalis bernama Anna Coren (47) menurut situs berita Thaiger.

"Saya ingin meminta maaf kepada orang-orang Thailand atas kesedihan besar yang kami sebabkan selama waktu yang sangat traumatis ini," ujar Hodge.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Rasuna Said, Pahlawan Wanita yang Muncul di Google Doodle Hari Ini, Pernah Jadi Jurnalis

Dalam sebuah pernyataan, Wakil Direktur CNN Mike McCarthy berpendapat bahwa para jurnalis tidak bermaksud melanggar aturan apa pun.

"Kami sangat menyesalkan segala kesulitan atau pelanggaran yang mungkin ditimbulkan oleh liputan kami, dan atas ketidaknyamanan yang dialami polisi pada saat yang menyedihkan bagi negara ini," kata dia.

Rekaman itu menuai kritik dari Asosiasi Jurnalis Thailand dan Klub Koresponden Asing Thailand (FCCT), yang merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka kecewa pada rekaman CNN, yang mereka sebut tidak profesional dan pelanggaran serius terhadap etika jurnalistik dalam pelaporan kejahatan.

Belakangan diketahui Coren dan Hodge memasuki Thailand dengan visa turis dan tidak berhak bekerja di sana.

BACA JUGA:Namanya Budiman, Jurnalis Asal Belanda Berdarah Jakarta, Dahlan Iskan Sampai Terkesan Mendengar Ceritanya

Pada 6 Oktober, Panya Kamlarb, seorang mantan polisi berusia 34 tahun, melakukan serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak, menewaskan 38 orang, termasuk 22 anak-anak, di provinsi timur laut Nong Bua Lam Phu.

Kategori :