BOGOR, DISWAY.ID- Pemerintah Kota Bogor kini tengah siaga hadapi cuaca ekstrem yang berpotensi bencana alam. Diketahui, 20 peristiwa bencana alam tanah longsor, banjir lintasan, banjir, puting beliung dan pohon tumbang terjadi di wilayah Kota Bogor hingga Rabu 12 Oktober 2022.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis data potensi cuaca ekstrim yang masih tinggi di wilayah Jawa Barat.
Cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana diperkirakan BMKG akan terjadi sejak 9 Oktober hingga 15 Oktober mendatang.
BACA JUGA:BMKG: Jakarta Waspada Banjir, Longsor di Bogor Makan Korban
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat,Indra Gustari mengatakan, berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi meningkatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan, termasuk Jawa Barat.
Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Kemudian masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung masih akan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk sebagian wilayah Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA:Longsor, Jalan Alternatif Penghubung Bekasi dan Kabupaten Bogor Ditutup
"Berdasarkan analisas tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 9 - 15 Oktober 2022 di Jawa Barat, termasuk di Kota Bogor," katanya.
Sementara itu, mengutip Prokompim Pemkot Bogor, Rabu 12 Oktober 2022, mengantisipasi cuaca ekstrim tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor melalui unit rescue dan Tagana serta beberapa instansi terkait siap siaga menyiagakan personel dan perlengkapan.
Selain itu BPBD Kota Bogor juga sudah melakukan sosialisasi dan edukasi serta pembentukan kelurahan tangguh bencana.
Kepala BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, sosialisasi dan edukasi dilakukan kepada warga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrim.
"Jadi langkah Pemkot untuk antisipasi adalah memberikan imbauan kepada masyarakat agar menjaga lingkungan dan mengantisipasi potensi bencana dengan melakukan kerja bakti dan menjaga lokasi masing-masing. Jika kondisi hujan maka masyarakat yang berada di wilayah rawan agar waspada dan melakukan evakuasi menuju tempat yang aman," katanya.