Kamaruddin mengatakan, Reza ke Saguling karena undangan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Ternyata Daden mengetahui pembunuhan itu. Dari mana kita tahu?"
"Ketika itu adiknya almarhum atas nama Reza mau main ke rumah sesuai undangan Putri, ternyata digeledah jangan sampai rumah Saguling," beber Kamaruddin.
BACA JUGA:Susi Ngomong 'Asal-asalan' Saat Berikan Kesaksian, Kamaruddin Geram: Bakal Kami Laporkan!
Kamaruddin menyimpulkan bahwa Brigadir Daden dan seorang ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, mengetahui rencana pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Artinya Daden dan Romer mengetahui pembunuhan itu atau rencana pembunuhan itu atau sudah terjadi pembunuhan itu," ujar Kamaruddin.
Minta Kapolri Pecat Brigadir Daden
Kamaruddin mendesak kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menindak tegas Brigadir Daden.
Sebab, kata Kamaruddin, seharusnya Daden melapor kepada Kapolri bahwa kasus Ferdy Sambo ini adalah pembunuhan berencana.
Akan tetapi, lanjut Kamaruddin, Daden justru diam. Bahkan dirinya justru 'lolos' dari jeratan kasus yang menewaskan Brigadir J ini.
"Sebagai anggota Polri benar-benar memahami sumpah POlri sapta marga atau apapun itu.
"Seharusnya dia langsung melapor ke Kapolri diam-diam, 'Ini pembunuhan terencana, aku tahu', harusnya kan, gitu, tapi dia menikmati tembak menembak itu," kelekar Kamaruddin.
Kamaruddin mendesak Kapolri agar menindak tegas Daden dengan memecatnya dari Polri.
"Oleh karena itu, saya meminta kepada Kapolri pecat Daden, kalau tidak dipecat, saya gugat, karena tidak layak Daden jadi anggota Polri," tukas Kamaruddin.