Sejak Rabu dan Kamis, Korea Utara juga menembak sekitar 30 rudal, dan satu di antara jatuh hanya beberapa puluh kilometer dari wilayah Korsel.
Gangguan udara yang dilakukan Korea Utara itu diyakini juga diprovokasi adanya "Vigilant Strom" yang digelar Korea Selatan dan AS.
BACA JUGA:Penebar Teror Bom Sudah Diketahui, Polisi Pastikan Konser NCT 127 Tetap Berlangsung
Selain itu, isu operasi "penggal kepala" yang merujuk pelengseran Kim Jong Un di Korea Utara turut membuat Pyongyang panas hingga menembakkan banyak rudal ke Korsel.
"Peluncuran (rudal-rudal) cepat Pyongyang minggu ini adalah karena "Badai Waspada" Korut," kata seorang peneliti di Institut Studi Kebijakan Asan, Go Myong-hyun.
"Pyongyang yakin jet siluman akan digunakan dalam operasi pemenggalan kepala," imbuhnya.