JAKARTA, DISWAY.ID - Paus biru bisa menelan hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari, menunjukkan bahwa polusi yang ada di lautan menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi mamalia terbesar di dunia itu.
Serpihan kecil plastik telah ditemukan di mana-mana dari lautan terdalam hingga pegunungan tertinggi, dan bahkan di dalam organ dan darah manusia.
Sekarang sebuah studi pemodelan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah memperkirakan berapa banyak yang tertelan oleh paus.
BACA JUGA:Catat Ini Deretan Gejala 'Menopause Pria' yang Harus Diketahui, Harus Mulai Waspada Lho
BACA JUGA:Paus Fransiskus Dikabarkan Mengundurkan Diri, ‘Tuhan akan Menjawab’
Dilansir dari laman sciencealert, tim peneliti yang dipimpin dari AS memberi tanda pada 191 paus biru, sirip, dan paus bungkuk yang hidup di lepas pantai California untuk mengamati pergerakan mereka.
"Ini pada dasarnya seperti Apple Watch, hanya di belakang ikan paus," kata Shirel Kahane-Rapport, seorang peneliti di California State University, Fullerton, dan penulis pertama studi tersebut.
Paus sebagian besar makan di kedalaman antara 50 hingga 250 meter (165 hingga 820 kaki), yang merupakan rumah bagi "konsentrasi mikroplastik terbesar di kolom air," kata Kahane-Rapport, dikutip dari AFP.
Para peneliti kemudian memperkirakan ukuran dan jumlah suap yang dimiliki paus setiap hari dan apa yang disaring, memodelkan tiga skenario berbeda.
BACA JUGA:Paus Fransiskus: Perang Dunia ke III Sudah Dimulai
BACA JUGA:Ayatullah Khamenei Titip Pesan ke Paus Fransiskus, Ini Tentang Palestina
Di bawah skenario yang paling mungkin, paus biru memakan hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari.
Selama musim makan tahunan 90 hingga 120 hari, itu mewakili lebih dari satu miliar keping setahun.
Hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi juga kemungkinan merupakan konsumen mikroplastik terbesar, makan hingga 43,6 kilogram (96 pon) sehari, kata studi tersebut.
"Bayangkan membawa sekitar 45 kilogram ekstra - ya, Anda adalah paus yang sangat besar, tapi itu akan memakan tempat," kata Kahane-Rapport.