“Menyusul ancaman pembunuhan dan pesan dari warga Indonesia dan pejabat pemerintah, aku ingin membicarakan foto yang diunggah di sosial media oleh banyak dari kami warga Inggris dan menyebabkan pelanggaran di Indonesia,” tulisnya.
Setelah membuat kegaduhan melalui cuitan kotroversinya, Mahyar Tousi memberikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Mental Petarung Lisandro Martinez Mirip Nemanja Vidic, Legenda MU: Nggak Ada Takut-takutnya!
BACA JUGA:Mudah, Begini Cara Beli dan Membubuhkan Materai Elektronik
“Saya mohon maaf atas hinaan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia,” bebernya pada Kamis, 17 November 2022.
“Kami yang berada di Inggris yang membuat lelucon tentang (Rishi) Sunak (Perdana Menteri Britania Raya) & (Justin) Trudeau (Perdana Menteri Kanada) yang memakainya, tidak memiliki niat buruk (untuk menghina) dan tidak mengetahui budaya (orng Indonesia)." tambahnya.
BACA JUGA:Kegelisahan IPW Isu Setoran Tambang Picu Jenderal Saling Serang: Makin Jatuh Citra Polri
Meski telah melayangkan permintaan maaf, netizen Indonesia masih belum terima dengan cuitan Mahyar Tousi yang bernada hinaan itu.
“Report rame-rame,” tulis seorang netizen.
“Dia tidak minta maaf cuk, cuma alasan dan menyesal dikit,” kata netizen lain.
“Panik kan lu! Enteng banget hina Batik Indonesia, BINATANG KAU YA!!” ucap warganet lain dengan nada marah.
Once again, I apologise for any unintentional offence caused by the tweet joking about G20 leaders wearing Indonesia’s traditional clothing. Those of us in Britain making a joke about Sunak & Trudeau wearing it did not have bad intentions and were unaware of the culture.
— Mahyar Tousi (@MahyarTousi) November 17, 2022