PANDEGLANG, DISWAY.ID-- Alat kesenian Calung Renteng dari Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diusulkan menjadi warisan budaya tak benda.
Usulan alat kesenian khas Pandeglang tersebut disampaikan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk diteruskan ke UNESCO.
Calung Renteng adalah sebuah alat musik terbuat dari bambu hitam yang punya struktur kuat dan menghasilkan suara yang lebih nyaring yang berasal dari Banten Kidul, Kabupaten Pandeglang.
BACA JUGA:Kenaikan UMP 2022 DKI Jakarta Dibatalkan, Heru Angkat Bicara
Guru Seni SMP Negeri 3 Pandeglang Wildan Fisabililhaq mengatakan, Calung Renteng asal Pandeglang saat ini tengah diusulkan kepada Kemendikbud agar menjadi warisan budaya tak benda.
“Diusulkan karena memang Calung Renteng merupakan hasil karya yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Pandeglang. Mudah-mudahan Calung Renteng bisa menjadi warisan budaya tak benda yang teregister di Kemendikbud,” katanya kepada Radar Banten (Disway National Network), Kamis 17 November 2022.
Diakui Wildan, berkat Calung Renteng, siswanya meraih juara satu atau medali emas pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Musik Tradisi Tahun 2021.
Saat itu anak-anak membawakan lagu dengan judul Sawarga di Tatar Kulon.
“Calung Renteng ini sebuah alat musik bambu yang identik dengan tradisi huma dari Pandeglang bagian selatan. Tabuhan nada salendro dari calung renteng mengiringi puisi Sunda Buhun yang dilantunkan siswa-siswi dalam Bahasa Sunda Dialek Banten membuat dewan juri dan penonton kagum karena suaranya yang indah,” katanya.
BACA JUGA:Jumat Pagi, Gempa Bumi Guncang Pangandaran dan Pandeglang
Wildan mengungkapkan, memainkan alat musik Calung Renteng terhitung sulit. Termasuk bagi kalangan seniman.
“Sulit karena memang harus menyanyi sambil menabuh calung renteng. Namun bersyukur siswanya bisa karena melaksanakan latihan yang tekun,” katanya.
Wildan berharap, alat musik Calung Renteng diusulkan oleh Kemendikbud ke UNESCO untuk ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda. Tujuannya agar warisan budaya dapat terus dilestarikan.
“Karena saat ini banyak kesenian yang terancam tidak punya penerus. Kita punya maestro calung renteng, yakni Abah Kalimi,” katanya.
Abah Kalimi saat ini telah mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2021 dari Kemendikbud. Usianya sudah di atas 80 tahun.