BACA JUGA: Bukan Kelaparan, Polisi Bocorkan Fakta Soal Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Pihak koperasi ingin bicara lebih jauh dengan Margaretha sebab akta itu didaftarkan atas nama Margaretha.
“Begitu pintu kamar dibuka, karyawan ini masuk, dan mencium bau yang lebih mengerikan," ungkapnya.
Sontak saja karyawan koperasi itu keluar lagi karena kondisi kamar begitu gelap, tak ada cahaya.
BACA JUGA:Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Anut Sekte Aneh, Polisi Temukan Beragam Buku Ajaran Agama
Karyawan tersebut kemudian bertemu dengan Dian dan kembali meminta bertemu Margaretha.
Saat itu Dian mengaku ibunya sedang tidur, tidak bisa diganggu, sehingga tidak menyalakan lampu.
"Ibunya sedang tidur tapi tidak menyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya, itulah jawaban Dian," jelas Hengki Haryadi.
BACA JUGA:Dua Pelaku Pembacokan Seorang ABG di Kalideres Ditangkap Polisi
Karyawan punya firasat yang tidak enak dengan kondisi rumah yang remang-remang serta kamar Margaretha yang gelap.
Karena penasaran diam-diam karyawan itu menyalakan senter di ponselnya dan menemukan bahwa Margaretha telah berubah menjadi mayat.
Setelah itu, dia langsung memutuskan untuk pergi dan segera meninggalkan tempat kejadian.
BACA JUGA:Wali Kota Jakbar: Soal Kasus Kematian 1 Keluarga Kalideres, Jangan Sampai Terjebak Diksi Kelaparan
"Begitu melihatnya, ia langsung berteriak takbir Allahu Akbar, ternyata sudah menjadi mayat. Saat itu 13 Mei 2022," ungkap Hengki.