Kemungkinan Lonjakan Covid-19 saat Nataru, Dinkes DKI Perketat Prokes

Rabu 23-11-2022,17:16 WIB
Reporter : Intan Afrida Rafni
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti memprediksikan wilayah Jakarta akan kembali mengalami lonjakan kasus covid 19 pada akhir tahun 2022, tepatnya saat liburan Natal 2022 dan Tahun baru 2023 (Nataru).

“Untuk Nataru, kami telah melihat, membandingkan, menganalisa tren dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan bagaimana risiko penyebabnya,” ujar Widyastuti kepada media di Monas, Rabu, 23 November 2022.

 

“Untuk prediksi akan terjadi puncak kasus pada akhir November atau awal Desember,” lanjutnya.

Tentunya, menurut Widyastuti, perkiraan lonjakan ini tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi ada kemungkinan akan terjadi Se-Indonesia.

BACA JUGA:Jangan Sampai Kehabisan! Tiket KA Mudik Nataru Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang, Caranya Bisa Lewat Aplikasi Ini

BACA JUGA:Dinkes DKI Catat Pemberian Vaksin Booster Baru 70 Persen

 

“Ini kami membaca melakukan analisa dari berbagai masukan-masukan dari pakar, hampir sama antara Indonesia dengan di Jakarta,” imbuhnya.

 

Oleh sebab itu, untuk menghentikan kemungkinan lonjakan covid 19 tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menegaskan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga DKI untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

 

Tidak hanya itu, ia pun juga meminta kepada seluruh warga DKI untuk segera melengkapi vaksinasinya terutama untuk vaksin ketiga atau booster mengingat sudah ada kasus covid dengan varian baru, yakni XBB.

 

“Tentu kita berharap itu tidak terjadi. Oleh karena itu, dengan berbagai upaya, tentu peran media sangat strategis dan penting untuk mengedukasi warga untuk menjaga prokes dan pastikan kita terlindungi dengan vaksinasi,” jelasnya.

BACA JUGA:Lawan Kasus Gagal Ginjal, Dinkes DKI Larang Warga Konsumsi Obat Sirup

BACA JUGA:Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Mengancam, Seruan Prokes Kembali Menggema!

 

Sebagai informasi, Widyastuty mengatakan bahwa saat ini jumlah warga DKI yang terkena Covid 19 mencapai sekitar 2.000 orang per hari. 

 

Namun dari 2.000 kasus tersebut, ia menjelaskan sebagian besar warga lebih memilih isolasi mandiri karena tidak memiliki gejala secara spesifik. 

 

"Jadi saat ini memang masih ditemukan kasus covid positif sehari sekitar 2000. Sebagian besar bisa isolasi mandiri karena tanpa gejala atau gejala ringan," imbuhnya. 

 

Oleh karena itu, ia menghimbau seluruh masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan segera melengkap vaksinasinya. 

 

"Kami tetap mengimbau Protokol kesehatan tetap dijaga. Pakai masker terutama di tempat tertutup dan pastikan kita sudah terlindungi dengan vaksinasi," tandasnya. 

Kategori :