Menpora Amali bilang para pemain yang mengisi skuat Garuda sangat membutuhkan kompetisi.
Mereka butuh atmosfer bertanding untuk terus mengasah kemampuannya.
"Tapi kita tahu persis kalau hanya latihan saja itu tidak cukup. . Dibutuhkan adanya kompetisi," jelas Menpora Amali.
Zainudin Amali mengatakan bahwa bergulirnya kembali Liga 1 Sepakbola Indonesia sangat penting karena ada kebutuhan terbentuknya tim nasional (Timnas) Sepakbola dalam menghadapi Piala AFF Tahun 2022 dan Piala Dunia U-20 Tahun 2023.
BACA JUGA:British School Jakarta Gelar Simposium Wellbeing, Dorong Terciptanya Lingkungan yang Positif
Beberapa catatan yang kami bisa simpulkan yang pertama adalah kita punya kebutuhan untuk mempersiapkan tim nasional baik untuk Piala AFF maupun untuk Piala Dunia U-20.
“Piala Dunia U-20 dimana kita menjadi tuan rumah, yang semuanya mereka adalah anak-anak atau para pemain yang ada di dalam klub masing-masing,” kata Menpora Amali.
Amali menjelaskan, para pemilik klub dari 18 klub Liga 1 yang hadir dalam kesempatan rakor ini telah bersepakat untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terbentuknya tim nasional yang tangguh baik untuk senior maupun untuk tim nasional kelompok umur.
“Artinya komitmen dari klub terhadap terbentuknya tim nasional sudah sangat jelas. Tapi kita tahu persis bahwa kalau hanya dengan latihan saja, apakah itu latihan dalam negeri maupun di luar negeri itu tidak cukup. Harus ada atmosfer kompetisi yang bisa mengasah kemampuan tim nasional ini,” jelasnya.
BACA JUGA:8 Fakta Mayang Adik Vanessa Angel Jalani Operasi Plastik Hidung, Biayanya Bikin Syok
Sebab, lanjut Menpora Amali, dengan adanya kompetisi juga, maka pelatih dapat melihat pemain-pemain yang dibutuhkannya untuk timnas.
Apabila pemain-pemain yang telah mengikuti TC selama ini dalam perjalanananannya dievaluasi dan tidak mungkin dimainkan lagi maka dia harus diganti dengan pamain yang dihasilkan dalam kompetisi.
Oleh karena itu, kompetisi yang telah terhenti sejak adanya tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
PT LIB dan PSSI sendiri telah melakukan perbaikan-perbaikan atau transformasi terhadap pengelolaan kompetisi. Disamping itu, dari pihak Polri sendiri telah menyampaikan berbagai hal-hal terutama terkait SOP pengamanan yang berkaitan dengan kompetisi.
Dikatakan Menpora Amali, pihak Kepolisian akan mengundang stakeholder terkait terutama pengelola kompetisi yakni LIB dan PSSI untuk melakukan rapat merumuskan terkait penyelenggaraan kembali liga.
“Masih ada satu tahapan lagi yakni pihak Polri akan mengundang langsung pengelola kompetisi (PT LIB) dan PSSI untuk merumuskan terakhir seperti apa, dari situ kemudian baru Polri akan memutuskan apakah kompetisi ini boleh lanjut atau tidak,” pungkas Menpora.