"Semakin Anda lolos, semakin sulit pertandingan. Kami akan bermain melawan juara dunia dengan pemain-pemain dan pelatih top, mungkin tim terbaik dunia," kata Regragui.
"Tapi kami akan memperlihatkan semangat tinggi untuk membuat kejutan. Mengapa tidak sampai ke final Piala Dunia 2022? Kami sampai di kompetisi ini untuk mengubah pola pikir tim-tim Afrika," lanjutnya.
Regragui menggarisbawahi bahwa pertandingan di babak knockout itu berimbang dan dengan bantuan suporter, dia bisa membantu timnya menang.
"Kami sudah mengalahkan beberapa tim besar. Sebelum pertandingan, kami diprediksi akan kalah tapi kami berhasil sampai di semifinal. Kami semakin dekat dengan mimpi dan akan mewujudkannya," tutur sang pelatih.
"Kami punya rasa lapar. Saya tidak tahu apakah itu akan cukup tapi kami ingin tim Afrika yang jadi juara dunia. Saya tahu kami bukan favorit tapi kami percaya diri," tambahnya.
Regragui mengakhiri pernyataannya bahwa orang-orang mungkin akan mengiranya gila karena berpikir bisa juara tapi menurutnya sedikit kegilaan itu bagus untuk memotivasi diri.*