Lebih jauh, disebut jika pada saat itu, Alprih tidak membawa peralatan untuk rescue ular.
Melainkan, ia hanya datang untuk sekadar nobar dan mengopi saja.
"Nah ular dalam kantong itu dibuka Alprih dipegang pakai tangan kanannya. Tiba-tiba saat sorak terjadi gol kedua Argentina, Ular langsung matuk tanggan bagian jari telunjuk," ucapnya.
Hingga kemudian, setelah terkena gigitan ular, Alprih langsung dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan.
Dikatakan, saat di rumah sakit, kondisi Alprih sempat membaik, bahkan ia juga sudah bisa mengobrol.
Namun, kondisi Alprih memburuk setelah disuntikkan serum anti bisa ular.
"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol. Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular. hingga kembali kritis hingga pukul 00.15 WIB malam meninggal," tutupnya.
Keterangan Ibunda Alprih
Sementara, di tempat lain, ibunda Alprih, Iroh meluapkan kesedihannya, yang tidak menyangka sang anak meninggal secepat itu dalam hobinya sebagai pencinta ular.
Iroh mengatakan, awalnya ia tidak begitu panik saat seorang teman Alprih memberi tahunya jika sang anak terkena gigitan ular.
Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Alprih terkena gigitan ular.
Iroh lantas melaksanan salat sunnah setelah mendengar kabar anaknya.
Hingga akhirnya, ada teman Alprih yang datang kembali dan meminta KTP, yang membuat Iroh memutuskan untuk ikut ke rumah sakit bersama suaminya.
BACA JUGA:Mudik Nataru, Cek Lokasi Vaksin di Stasiun dan Terminal Bus