Dalam mengantisipasi kepatan lalu lintas pihak kepolisian mengintegrasikan beberapa teknologi informasi, mulai dari aplikasi dari stakeholders hingga jasamarga untuk melihat indicator kepadatan jalan.
“Berdasarkan indikator ini nantinya kita akan dapat menentukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi dan mengurai kemacetan,” papar Brigjen Aan.
BACA JUGA:BBM Avtur Sebentar Lagi Tak Laku Gegara ZeroAvia
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga telah mengintergrasikan di posko-posko yang tersedia.
Brigjen Aan menjelaskan ada beberapa penanganan dalam mengantisipasi kepadatan lalu lintas libur Nataru diantaranya adalah contraflow.
“Contoh di KM 47 sampe 66 terdapat 4 lajur, kapsitas normal berada di bawah 5 ribu per jam kendaraan, jika masih di bawah 5,500 itu masih normal. Jika melebihi 5.500, kita harus menambah kapasitas jalan, dari 4 lajur menjadi 5 lajur, itu sudah alarm,” terang Brigjen Aan.
“Jadi jika telah mencapai 5.500 ribu per jam, kita harus menambah satu lajur yang artinya harus melakukan contraflow, sehingga arus bisa tersharing ke arus yang kita buka, apabila ini satu jam ini naik lagi sampai 6.500 kita akan menambah satu jalur lagi contraflow lagi,” tutup Brigjen Aan.