Grup inovasi 312 Labs Motorola merancang sebuah konsep smartphone yang dapat digulung dengan tinggi hanya 4,5 inci – jauh lebih ramah kantong daripada kebanyakan perangkat premium.
Ketika pengguna membutuhkan lebih banyak ruang layar (untuk bekerja, atau hanya untuk bersantai dengan menonton film atau bermain game), perangkat ini memiliki konsep yang layarnya dapat diperluas dari layar 5 inci menjadi 6,5 inci, sebesar perangkat yang kini tengah digandrungi pasar.
Rollable PC Lenovo memberikan konsep yang dapat menunjukkan tampilan fleksibel sesuai perintah pengguna untuk ukuran layar yang lebih besar, dengan tetap mempertahankan bentuknya yang tipis dan ringan.
Untuk pekerja mobile, Lenovo juga memamerkan konsep PC Rollable, yang meluncurkan layar 15,3 inci untuk produktivitas tambahan (misalnya, menawarkan ruang layar tambahan untuk coders). Layar dapat diputar sesuai perintah berkat motor yang dibenamkan di dalam laptop, sehingga pekerja dapat meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas mereka dengan satu sentuhan tombol.
Lenovo Glasses T1 adalah tampilan layar pribadi yang dapat dikenakan untuk mengonsumsi konten saat bepergian.
Dan bagi mereka yang membutuhkan portabilitas, privasi, dan ruang layar yang lebih luas, jangan heran jika Anda melihat lebih banyak orang akan "memakai" layar mereka kedepannya.
3.Metaverse akan mengubah cara kita dalam bekerja
Metaverse akan semakin seperti realita- hal ini tentunya bukan tentang kartun avatar dan games. Sebaliknya, perkembangan teknologi metaverse akan didorong oleh dunia kerja, bukan dunia games.
Lebih dari setengah orang dewasa yang bekerja di Singapura menurut Studi Metaverse dan Hybrid Work milik Lenovo meyakini bahwa pemberi kerja mereka memiliki keahlian untuk memungkinkan pekerjaan di lakukan di metaverse – ruang yang terus berkembang setiap harinya. Kita mungkin berada di sebuah tahap yang setara dengan World Wide Web pada pertengahan abad 90-an dalam hal evolusi metaverse, dan kini perubahan besar sudah dekat. Tim akan belajar untuk berkolaborasi, berbagi, dan bekerja di ruang imersif – yang kami sebut sebagai Enterprise Metaverse – dan itu akan mendorong adopsi teknologi. Alih-alih game seperti simulator penerbangan, itu akan menjadi 'simulator pekerjaan' – pelatihan imersif – yang mendorong adopsi metaverse.
The ThinkReality VRX adalah VR headset yang ditingkatkan dengan pelatihan imersif, kolaborasi, and desain 3D
Solusi seperti Lenovo ThinkReality VRX headset hadir di pasar untuk memungkinkan pekerja berkolaborasi bersama di realitas virtual dan memungkinkan program pelatihan yang cepat, dan hemat biaya.
BACA JUGA:Piala AFF 2022: Jelang Indonesia vs Thailand, Laga Penuh Gengsi dengan Rasa Babak Final
Di Lenovo, kami percaya bahwa masa depan dari metaverse adalah kolaborasi dan keterbukaan, dimana ide dan teknologi secara mudah dapat dibagikan, bukan dibatasi di dalam “walled gardens” yang di kontrol oleh perusahaan.
4.Proses berbelanja akan lebih cerdas
Kecerdasan buatan akan semakin membentuk dunia di sekitar kita – dan mempercepat aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, yang menghasilkan US$1,1 triliun dalam penjualan tahunan di Jepang, menurut Statista.
Dalam waktu dekat, server AI dapat menganalisis beberapa tangkapan video dari kamera di gang-gang toko untuk melihat barang dalam jumlah besar dipindahkan pada saat yang sama, dan memantau pengiriman ke toko untuk memastikan bahwa inventaris tetap terjaga. Ini akan memungkinkan toko melacak barang dengan lebih efisien, lebih cepat menyesuaikan penawaran dan permintaan, hingga meningkatkan margin keuntungan bahkan memastikan pelanggan mendapatkan apa yang mereka bayar.