Prakiraan Cuaca BMKG : Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi pada Malam Tahun Baru

Jumat 30-12-2022,17:41 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY.ID-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada moment Tahun Baru, 1 Januari 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Kamis 29 Desember 2022 menjelaskan, cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.  

"Potensi hujan intensitas lebat hingga sangat lebat dapat terjadi mulai tanggal 30 Desember 2022, dimana potensi tersebut dapat berlanjut hingga 01 Januari 2023 dini hari," ungkap Dwikorita Karnawati.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem 28-30 Desember 2022, Berikut Wilayah Berpotensi dan Dampaknya

"Hujan cenderung terjadi cukup merata dengan peningkatan intensitas pada dini hari dan sore hari," tambah dia.

Dwikorita menyebut, dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan.

Diantaranya, lanjut Dwikorita, adalah aktifnya Monsun Asia di belahan bumi utara masih berkontribusi terhadap peningkatan asupan massa udara basah ke wilayah ekuatorial terutama di sekitar wilayah Indonesia bagian barat.

BACA JUGA:Siapkan 461 Pompa Keliling, Pemprov DKI Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Selain itu, teridentifikasinya MJO (Madden Jullian Oscillation) yang masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator. 

MJO aktif tersebut terjadi bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu Kelvin Wave dan Rossby Equatorial dalam sepekan terakhir hingga beberapa hari kedepan.

"Yang berkontribusi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan dengan potensi curah hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah".

Dinamika lainnya, lanjut Dwikorita, yaitu terpantaunya pusat tekanan rendah di Australia yang dapat membentuk daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan equator.

BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem 25 Desember - 1 Januari, BMKG : 11 Provinsi Harus Siaga

Pertemuan angin ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan cukup signifikan di sekitar wilayah yang dilewatinya mulai dari wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Sementara itu, tambah dia, fenomena seruakan dingin Asia dan arus lintas ekuatorial dalam beberapa hari terakhir masih cukup aktif walaupun intensitasnya mulai berkurang dibanding beberapa hari lalu.

Kategori :