"Bunuh Yang Mulia. Bukan hajar," ujar Bharada E.
Hakim kembali bertanya kepada Richard Eliezer, bahwa perintah Ferdy Sambo saat itu jelas perintah untuk membunuh Yosua, hakim juga penasaran, saat itu bunuh dengan cara apa.
"Perintahnya jelas bahwa nanti kamu bunuh Yosua? Bunuh dengan cara apa?" Ujar hakim.
Richard mengatakan, saat itu Ferdy Sambo hanya memerintahkan untuk membunuh Yosua saja, dan belum dijelaskan membunuh Yosua dengan cara apa.
"Siap Yang Mulia. Belum dijelaskan Yang Mulia," kata Richard.
BACA JUGA:Undang Jokowi, Gus Yahya Ungkap Peringatan Seabad NU Bakal Dihadiri 1 Juta Warga Nahdliyin
BACA JUGA:Menhub Budi Karya Jatuh dari Tangga Helikopter, Dilarikan ke RS Ciremai Cirebon
Saat Richard diperintahkan oleh Ferdy Sambo untuk membunuh Yosua, bahwa saat itu Richard Eliezer tidak mengucapkan kata apa-apa selain kata siap bapak.
Sontak membuat hakim penasaran kepada Bharada E saat diperintahkan untuk bunuh Yosua, apa respon Richard saat diperintahkan Ferdy Sambo saat itu dan yang ada di dalam pikiran Richard saat itu apa.
"Pada saat saudara diperintahkan, nanti kamu bunuh Yosua, apa yang terpikirkan dalam benak saudara saat itu? Saudara tidak langsung meresponsnya, saya tidak pernah bunuh orang?" tanya hakim.
Richard Eliezer Dipertimbangkan Bakal Ditetapkan Sebagai Justice Collaborator-Intan Afrida Rafni--
Richard memikirkan jika dia menolak perintah atasannya itu tidak mungkin, karena kondisi atasan dan bawahan, secara pangkat pun terlampau jauh.
Dia juga takut untuk menolak perintah mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo untuk membunuh Yosua dan hanya mengucapkan ‘siap bapak’ kepada Ferdy Sambo saat itu.
"Takut Yang Mulia. Saya saat itu tidak berani Yang Mulia menjawab, saya cuma bilang, ‘siap bapak’ saja Yang Mulia," ujar Bharada E.