Sementara untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Rian mengumpulkan uang dari jatah makannya sekitar Rp 100 ribu.
"Aku paling tak pakai operasional ya dari uang makanku tak kumpulin. Sebulan sekali tak cairin, tak pakai buat pegangan, buat jajanin anak-anak di lapangan. Udah itu aja," akunya.
"Dan itu aku nggak pernah lihat dan memang nggak pernah tak sentuh. Karena memang semua buat Alin (istri) semua sama anak-anak," jelasnya.
"Untuk kebutuhan operasional semua ditanggung perusahaan, seperti solar, BBM, makan di jalan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Rian Mahendra kini tak lagi menjabat sebagai Direktur Operasional PO Haryanto.
Dia ‘dipecat’ sang ayah dari perusahaan setelah 19 tahun lamanya membangun otobus asal Kudus, Jawa Tengah, itu.
Setelah menjadi pengangguran, Rian mengaku tak mendapat pesangon. Dia juga mengembalikan barang yang dipinjamkan PO Haryanto untuknya, termasuk mobil yang hanya berstatus sebagai benda inventaris.