Sampai akhirnya, ia memiliki angkot sendiri.
Hingga kemudian, ia melepaskan diri dari kesatuan dan memilih fokus mengembangkan usaha angkotnya.
BACA JUGA:Setelah Pecat Rian Mahendra, PO Haryanto Luncurkan 2 Armada Bus Baru
BACA JUGA:Rian Mahendra Bangkit Dari Keterpurukan: 'Rezeki Tak Hanya di Sana'
Bermula Dari Angkot
Seiring berjalannya waktu, usaha angkot Haryanto pun kian menanjak.
Namun, badai sangat besar menghadang usahanya di kala Krisis Moneter yang terjadi pada tahun 1999.
"Awal mulanya juga dari kepemilikan angkot. Tahun 90-an kan kita pengusaha angkutan kota," kata Rian Mahendra, yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Operasional PO Haryanto dalam sebuah wawancara.
"Tahun '99 karena ada Krisis Moneter kita kolaps dan bangkrut. Makanya beralih ke bus," dia menambahkan.
Karena kejadian besar ini pula seluruh armada angkot milik Haryanto dijual.
Perubahan spiritual disebut juga dialami oleh Haji Haryanto.
Tak mau lama-lama terpuruk, Haji Haryanto lebih mendekat pada Yang Maha Kuasa selama cobaan berat itu.
Modal 5 Bus AKAP
Ia lalu banting setir dan berhasil mendapat pinjaman lalu membeli lima bus AKAP Ekonomi non AC.
"Jadi tahun '99 itu kita gagal. Terus armada angkutannya dijualin semuanya. Terus 2001 bapak mulai hijrah, mulai puasa dan lain-lain, terus usaha dari lima bus sampai sekarang," Rian menjelaskan.
"Jadi, suatu saat berkesempatan setelah pengen punya bus lima itu, ya sudah dijalankan aja sampai sekarang. Bus baru Ekonomi Non AC dulu," dia menerangkan.