JAKARTA, DISWAY.ID-Seperti diketahui, tidak sedikit pasangan yang menjalani hidup sebagai orang ketiga dalam sebuah pernikahan.
Meski posisi ini banyak dibenci orang namun, nyatanya pasangan selingkuh tidak sedikit yang diam-diam tetap menjalin asmara.
Lantas, timbul pertanyaan jika posisinya banyak dibenci orang dan jalani hubungan secara diam-diam, mengapa tetap saja ada orang yang tak bisa menolak ?
Menurut beberapa survei yang dilakukan, bahwa orang ketiga berani melakukan hal ini karena kebutuhan, baik secara lahir maupun bathin.
Salah satu alasan seseorang tak keberatan menjadi orang ketiga karena ingin merasakan kesenangan dan keseruan tersendiri saat harus menjalin hubungan dan bertemu diam-diam dengan kekasihnya.
Selain itu, orang ketiga makin merasa percaya diri karena pasangannya akan mendatangi mereka untuk mencari hal-hal yang tidak dimiliki kekasih atau pasangan resminya.
BACA JUGA:10 Quotes Hari Kesehatan Mental Sedunia dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Jadi Caption IG
Hal tersebut, akan membuat timbul rasa yakin bahwa apa yang mereka lakukan benar.
Namun, adanya orang ketiga dalam suatu hubungan dapat berdampak serius.
Menurut American Association for Marriage and Family Therapy, dampak perselingkuhan umumnya akan menimbulkan gangguan pada kesehatan mental.
Berikut ini yang terjadi pada otak saat menjadi orang ketiga :
1.Dorongan biologis
Studi dalam jurnal Psychoneuroendocrinology (2012) menyebutkan kadar oksitosin pada orang yang menjalin suatu hubungan jauh lebih tinggi daripada orang yang masih lajang.
Saat mulai merasakan rasa sayang, nyaman, atau cinta, maka hormon oksitosin diproduksi.