Untuk diketahui, sistem pengendalian kereta tersebut sepenuhnya mengandalkan teknologi ketika beroperasi.
Sistem tersebut, didesain oleh PT INKA, khusus dalam rangka dipergunakan melayani masyarakat ketika naik LRT.
Adanya sistem itu, setiap kereta LRT tidak membutuhkan masinis ketika beroperasi melayani masyarakat ke setiap depo atau stasiun yang dituju.
"Termasuk sistem tanpa masinis juga dari PT INKA," jelas Presiden Jokowi.
Kemudian, PT INKA juga mampu memproduksi kereta yang memiliki kapasitas sebanyak 420 penumpang. Sehingga, moda angkutan massal LRT mampu melayani banyak penumpang yang menggunakannya sebagai alternatif angkutan umum.
BACA JUGA:Mantan Ajudan Pribadi Wapres Resmi Jabat Wakapolda Banten
BACA JUGA:Jokowi Terima Undangan Muktamar Pemuda Muhammadiyah
"Mampu menampung penumpang sekitar 420 orang," ungkapnya.
Pada saat merasakan langsung, Jokowi mengungkapkan, kelebihan dari moda angkutan massal tersebut adalah tidak berisik ketika LRT beroperasi.
Dengan begitu, membuat perjalanan penumpang menjadi lebih nyaman karean minimnya suara mesin dari angkutan itu dipergunakan.
"Pas belokan saja terdengar suaranya, namun suaranya kecil sekali," terang Jokowi
Hal itu dirasakan langsung, ketika Presiden Jokowi, mecoba moda angkutan massal itu dari Stasiun Harjamukti menuju Stasiun Taman Mini yang menempuh jarak sekitar 9 kilometer (km).
Perjalanan dari Stasiun Harjamukti hingga ke Stasiun Taman Mini ditempuh selama 12 menit.
"Dengan kecepatan kereta 80 km per jam, waktu perjalanan dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Taman Mini ditempuh selama 12 menit," tuturnya.
Sementara itu, Jokowi mentargetkan pada sekitar Juni atau Juli 2023 mendatang, moda angkutan light rail transit atau lintas rel terpadu (LRT) dapat beroperasi melayani masyarakat.
BACA JUGA:Diam-Diam Rian Mahendra bin Haryanto Temui Bos PO Lorena, Ada Kesepakatan Buka Trayek?