JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Amerika Serikat dan Jerman untuk mengirimkan jet tempur setelah sebelumnya kedua sekutu tersebut sepakat akan mendatangkan Tank Leopard 2 dan Tank M1 Abrams.
Menurut Zelensky, Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata lagi untuk melawan Rusia terutama pesawat tempur.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu, AS dan sejumlah negara Barat terus mengirim bantuan logistik dan senjata.
BACA JUGA:Terungkap! Kompol D Ternyata Punya 'Hubungan Spesial' dengan Wanita di Audi A6, Sudah 8 Bulan
Baru-baru ini, AS dan beberapa negara Barat juga berkomitmen mengirim ratusan tank untuk membantu Ukraina melawan gempuran Rusia
Namun, terkait permintaan Zelensky untuk jet tempur dan rudal jarak jauh nampaknya tidak akan terkabul dari kedua negara sekutu tersebut.
Pasalnya, Amerika Serikat dan Jerman secara tegas menolak permintaan Zelensky. Menurut kedua negara sekutu tersebut, pengiriman jet tempur diluar rencana bantuan ke Ukraina.
"Jerman tidak akan mengirim pesawat jet tempur ke Ukraina," kata Kanselir Olaf Scholz.
Adapun bantuan yang akan dikirim Jerman saat ini, kata Scholz, hanya sepakat untuk mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.
"Saya hanya bisa menyarankan untuk tidak terlibat terlalu jauh dalam peperangan," ujarnya.
BACA JUGA:Jadwal Thailand Masters 2023 , 8 Wakil Indonesia Tanding di Hari Pertama
Keputusan Scholz untuk menyetujui pengiriman tank Leopard 2 diambil hampir bersamaan dengan pengumuman Amerika Serikat (AS) yang berencana mengirim 31 tank tempur M1 Abrams.
Scholz mengakui, negaranya saat ini terjadi peningkatan 'risiko eskalasi' dengan Rusia terkait pengiriman senjata.
Menurutnya, pengiriman jet tempur ke Ukraina dinilai Scholz hanya akan memperburuk situasi.
"Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu," tegasnya.