JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan telah menolak kritik yang berkembang atas tanggapan pihak berwenang terhadap penanggulangan gempa besar pada Senin, 6 Februari 2023.
Jumlah korban tewas akibat gempa tersebut sudah melewati 15 ribu di seluruh Turki dan Suriah.
Hingga saat ini tim penyelamat terus menarik korban selamat dari puing-puing yang membeku.
Recep Tayyip Erdoğan melakukan kunjungan pertamanya ke wilayah yang paling parah terkena dampak Turki sejak gempa berkekuatan 7,8 dan 7,5 melanda dalam beberapa jam satu sama lain.
Ia mengakui masalah awal ada pada respons Turki, tetapi mengatakan semuanya sudah bekerja dengan baik sekarang.
"Tentu ada kekurangan. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan dalam kunjungan ke Hatay, provinsi selatan dikutip dari laman The Guardian.
Banyak orang Turki mengeluhkan kurangnya peralatan dan dukungan saat mereka menunggu tanpa daya di samping puing-puing blok apartemen mereka.
BACA JUGA:KBRI Ankara Sebut dari Total 500 Ada 3 WNI Terluka di Lokasi Gempa Turki
Warga pada akhirnya tidak dapat menyelamatkan kerabat dan tetangga yang terjebak di dalam meskipun terkadang terdengar teriakan minta tolong.
Erdogan mengutuk kritik yang meningkat terhadap upaya penyelamatan.
"Ini adalah waktu untuk persatuan, solidaritas. Saya tidak bisa menerima orang yang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik," ujar sang presiden.
Para pejabat turki telah mengonfirmasi ada 12.391 orang tewas di Turki setelah gempa kembar tersebut.
BACA JUGA:Potret Pilu Seorang Ayah Pegang Tangan Anaknya yang Tertimpa Bangunan Akibat Gempa Turki
Menurut pejabat Suriah dan kelompok penyelamat di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, jumlah korban tewas di sana telah mencapai 2.992, sehingga total keseluruhan menjadi 15.383.