Gempabumi M 5.4 Jayapura telah memaksa 2.148 jiwa mengungsi di 16 titik. Sebagian besar pengungsi tersebut masih trauma sehingga mereka memilih bermalam di tenda-tenda yang didirikan secara mandiri maupun bantuan dari instansi terkait.
Sedangkan pada pagi hingga sore, para pengungsi lebih banyak meninggalkan tenda dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
BACA JUGA:Hasil Tes MotoGP 2023, Sepang Hari Kedua: Jorge Martin Tercepat Meski Sempat Terjatuh
“Kami masih trauma. Jadi lebih baik di sini (tenda). Tapi kalo pagi sampai sore kita bekerja saja seperti biasa. Kadang juga tengok rumah. Tapi ya masih sedikit takut begitu,” jelas warga pengungsi.
Lebih lanjut, warga juga mengaku masih sering merasakan guncangan gempabumi hingga hari ini. Hal itulah yang kemudian juga turut membuat masyarakat masih enggan meninggalkan tenda pengungsian, terutama di waktu malam.
“Semalam saja sangat besar guncangan,” ujar warga.
BACA JUGA:6 Orang Saksi Diperiksa, Pistol di Samping Mayat Wanita di Penjaringan Berjenis Glock 42
Gempabumi susulan, sebagaimana pengakuan warga Jayapura dibenarkan oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura.
Menurut rekaman data yang dihimpun BMKG sudah terjadi 1.124 kali gempabumi terhitung sejak tanggal 2 Januari 2023, yang mana dua di antaranya berdampak signifikan.
“Ada sebanyak 1.124 kali gempabumi sejak 2 Januari 2023,” jelas Danang Pamuji, selaku Koordinator Bidang Obs BMKG Wilayah V Jayapura.