JAKARTA, DISWAY.ID-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menurunkan tim untuk menyelidiki perumahan yang dimiliki oleh pejabat ditjen pajak Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy Satrio.
Rafael memiliki rumah mewah seluas 65 ribu meter persegi atau 6,5 hektare. Namun, rumah tersebut atas nama istrinya atau diatas namakan ibu Mario Dandy Satrio.
"Saya kirim tim kemarin ke Minahasa Utara untuk melihat perumahannya. Ada 65 ribu meter atau 6,5 hektare dimiliki dua perusahannya atas nama istri yang bersangkutan," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan di kantornya, Rabu, 1 Maret 2023.
BACA JUGA:Said Aqil: Kalau Pajak Diselewengkan, Warga NU Tak Usah Bayar Pajak
Pahala mengatakan perumahan 6,5 hektare itu tak tercatat dalam LHKPN sebab rumah tersebut bagian dari perusahaan milik Ernie Mieke, istri Rafael.
Dia menjelaskan LHKPN hanya mencatat kepemilikan saham seorang pejabat. Sementara itu, aset perusahaan seperti rumah 6,5 hektare itu tak tercatat sebagai harta kekayaan pejabat yang bersangkutan.
"Kalau ditanya itu perumahan segede itu ada di LKHPN enggak? Enggak ada. Yang ada sahamnya di perusahaan itu saja atas nama istri atau saham istrinya di perusahaan itu saja," ujar Pahala.
Kemudian, Pahala mengungkapkan, Rafael Alun Trisambodo telah melaporkan kepemilikan saham di enam perusahaan yang ada di LHKPN.
“Itu ada disebut nama perusahaannya apa saja, dan dua dari itu (enam) punya yang di Minahasa Utara, perumahan itu,” ujarnya.
BACA JUGA:Shane Ungkap Perempuan Pacar Mario Dandy Ikut Merekam Aksi Penganiayaan Hingga David Terkapar
Namun demikian, perusahaan itu hanya dilaporkan ke KPK dalam bentuk kepemilikan saham. Pahala mencontohkan, jika seseorang memiliki 50 lembar saham dengan harga Rp 1 juta per lembarnya, maka ia melaporkan memiliki Rp 50 juta surat berharga. Hal inilah yang dilakukan Rafael dalam melaporkan LHKPN.
Rafael Alun Trisambodo-Facebook-
Tak hanya aset di Minahasa Utara, KPK juga menelusuri aset Rafael Alun di Yogyakarta. Beredar informasi, Rafael Alun memiliki Bilik Kayu Heritage Resto di Yogyakarta. Pahala mengatakan, proses penelusuran aset Rafael Alun di Yogyakarta saat ini masih berjalan.
"Yang Yogya agak rumit dibanding Minahasa Utara. Tetapi akan saya update kalau sudah ada hasil. Secara singkat mungkin yang Yogya sedang berjalan prosesnya," kata Pahala.