JAKARTA, DISWAY.ID - Cannabidiol atau CBD adalah bahan aktif paling umum kedua dalam ganja yang tidak menimbulkan efek penyalahgunaan atau potensi ketergantungan.
Studi hingga saat ini telah menemukan berbagai kegunaan tanaman, mulai dari pengobatan rasa sakit hingga kondisi psikologis.
Bidang minat yang berkembang di kalangan medis adalah kemampuan CBD untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Coba Makan 3 Makanan Simpel Ini, Kolesterol dan Tekanan Darah Bisa Auto Turun!
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menyarankan CBD mungkin memiliki efek vasodilatasi pada arteri manusia dan tikus, yang berarti dapat membantu pembuluh arteri melebar.
Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan di JCI Insight memperkuat temuan ini sambil menilai efek CBD pada sembilan sukarelawan pria sehat yang diberi 600 mg senyawa tersebut.
Menurut data mereka, para peneliti menentukan "bahwa administrasi akut CBD mengurangi tekanan darah istirahat dan tekanan darah meningkat menjadi stres pada manusia".
Dilansir dari laman Daily Express, penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Clinical Pharmacology, bagaimanapun, mengusulkan bahwa efek penurunan tekanan darah dari CBD mungkin berumur pendek.
BACA JUGA:5 Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Bisa Menormalkan Tekanan darah
Pada tahun 2020, jurnal tersebut melaporkan studi terhadap 26 pria yang menemukan efek signifikan dengan dosis CBD akut tetapi tidak dengan dosis berulang.
"Dibandingkan dengan plasebo, CBD secara signifikan mengurangi tekanan arteri rata-rata istirahat setelah pemberian dosis akut, tetapi tidak setelah dosis berulang," catat penulis penelitian.
Mereka menyimpulkan bahwa CBD mengurangi tekanan darah saat istirahat setelah dosis tunggal tetapi efeknya hilang setelah tujuh hari pengobatan.
Apa yang ditemukan para peneliti, bagaimanapun, adalah bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam respon tekanan darah terhadap stres setelah tanda tujuh hari.
BACA JUGA:Manfaat Jalan Pagi: Efektif Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Saat dicerna, cannabinoid berinteraksi dengan sistem endocannabinoid bawaan tubuh.