JAKARTA, DISWAY.ID-Pemudik Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H diperkirakan akan melonjak dibandingkan lebaran 2022 lalu.
Berdasarkan hasil survei Kementrian Perhubungan (Kemenhub), diprediksi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang.
Jumlah ini meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Adapun 5 daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1 Persen (21, 2 juta orang).
Kemudian, Jawa Tengah 15,1Persen (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8 Persen (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1 Persen (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6Persen (4, 4 juta orang).
Sementara, 5 (lima) daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45Persen (32, 75 juta orang).
BACA JUGA:Pelabuhan Ciwandan Disiapkan jadi Jalur Penyebrangan Alternatif Mudik Lebaran 2023
BACA JUGA:Simak, Syarat Naik Kereta Api Mudik Lebaran 2023, Cek Cara Beli Tiket KA Online
Kemudian, Jawa Timur 19,87Persen (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73 Persen (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52Persen (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 Persen (5, 9 juta orang).
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 Persen (17, 7 juta orang).
Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 pada Rabu 19 April 2023.
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 pada Selasa 25 April 2023, dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 pada Rabu 26 April 2023.
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu: mobil pribadi 22,07Persen atau 27, 32 juta orang, sepeda motor 20,3 Persen pada 25, 13 juta orang, bus 18,39 Persen atau 22, 77 juta orang, kereta api antarkota 11,69 Persen atau 14, 47 juta orang, dan mobil sewa 7,7 Persen atau 9, 53 juta orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini diantaranya yaitu; tidak adanya PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu.