JAKARTA, DISWAY.ID - Pendakwah Gus Miftah membantah bahwa sekelas dirinya rela menghabiskan waktu untuk mengurus orang makan daging babi.
Gus Miftah awalnya menampik celotehan netizen yang menyebut bahwa sang pendakwah terlalu rela meluangkan waktunya untuk mengurus Lina Mukherjee yang memakan babi.
"Cuok masak @gusmiftah ngurusin orang makan babi? Yowis ben gus ora usah lebar dadi uwong. Mundak di guyu jangkrik," tulis salah seorang netter.
Melihat komentar netizen itu, Gus Miftah langsung memberikan klarifikasi secara tegas sekaligus menampik ucapan yang dilontarkan sang netter.
Gus Miftah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mempermasalahkan jikalau ada orang yang memakan daging babi.
Akan tetapi kasusnya akan berbeda apabila orang yang makan babi itu menyeret agama Islam dan diunggah ke media sosial.
Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu memberikan tiga poin penting mengapa dirinya mengungkit konten Lina Mukherjee yang memakan babi.
BACA JUGA:Gus Miftah Sindir Timnas Jerman Usai Dukung LGBT: Allah Menutup Mulut Mereka dengan Kekalahan!
"Mas @dewidara1979 matyr nuwun komentarnya. Yang perlu anda pahami : 1. Saya tidak ada urusan dengan orang yang makan daging babi, itu bukan urusan saya. Tapi menjadi urusan saya, kalau itu sdh diposting ke domain publik, kenapa? Karena akan ada dampak yang luar biasa. Apalagi dengan sengaja seolah mengejek larangan agama. Karena dia mengaku seorang muslimah," tutur Gus Miftah di akun Instagram-nya.
"2. Anda bandingkan dengan pengajian saya di lokalisasi ? Kok g nyambung y mas logika berfikirnya? Saya tidak bisa mencegah orang berbuat dosa, Karena saya juga pendosa. Maka kontek pengajian saya adalah saling mengingatkan dan menasihati. Ingat saya hanya memberi nasehat jangan memposting kemaksiatan dan dosa,
"3. Kalau anda Bandingkan Itu koruptor, orang maling uang rakyat juga kalau makan juga pakai berdoa? Kenapa tidak dipermasalahkan? Tunjukan ke saya koruptor yang memposting korupsinya terang2 an? Dan sudah banyak kajian saya soal nasehat kepada pejabat dan kecaman saya kepada koruptor.
"4. Saya tidak pernah melaporkan yang bersangkutan ke pihak kepolisian , yang melaporkan bukan saya.
Kemudian Gus Miftah menambahkan sebuah renungan agar para muslim tidak terjerumus ke dalam dosa yang berbahaya: