JAKARTA, DISWAY.ID- Pada kesempatan rapat antara Menkopolhukam sekaligus Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantas TPPU Mahfud MD, dengan Komisi III DPR RI, terjadi saling sindir kedua pihak.
Mahfud MD dengan Komisi III Anggota DPR RI membahas soal temuan PPATK, transaksi janggal Rp 349 Triliun yang dilaporkan dan diungkap oleh Mahfud MD.
Mahfud MD yang sempat diserang Arteria Dahlan dengan pasal kebocoran data, menjawab dan buka-bukaan terkait pola kerjanya.
Di samping itu, Mahfud MD juga menyindir soal makelar kasus atau Markus di kalangan anggota dewan.
Mahfud MD mengungkapkan, dahulu ada anggota legislatif yang menjadi markus atau makelar kasus.
"Sering di DPR ini aneh. Kadang kala marah-marah begitu, enggak tahunya markus dia. Marah ke Jaksa Agung. Nantinya datang ke kantor Kejagung titip kasus," kata Mahfud dalam RDPU. Mahfud kemudian menjelaskan markus di DPR bukan terjadi pada periode 2019-2024, melainkan saat legislatif era 2007-an.
Namun, Mahfud enggan membuka dugaan markus anggota DPR periode kekinian seraya berjanji akan mengungkap suatu saat nanti. "Nanti saya beritahu saudara," ujarnya.
Soal Markus itu, Anggota Komisi III DPR Benny K Harman menyindir balik Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Mahfud MD. Benny K Harman menyindir soal pencalonan capres atau cawapres.
Sindiran itu terungkap saat Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 29 Maret 2023.
Benny awalnya menduga Mahfud MD punya motif politik saat mengungkap aliran dana janggal di Kemenkeu sebesar Rp 349 triliun.
Anggota Fraksi Partai Demokrat itu mengaku mendengar kabar dari beberapa orang yang menyatakan Mahfud sedang mencari panggung politik demi posisi capres atau cawapres.
"Sampai ada yang mengatakan, jangan-jangan Pak BKH (Benny K Harman, red), Pak Mahfud ini mau jadikan ini panggung untuk cawapres atau capres," lanjut Benny. Dia mengatakan Mahfud memang punya hak mencari panggung politik.
Toh, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu memang layak menjadi cawapres. "Namun, itu dahulu. Saya berbicara yang dahulu," kata Benny, kemudian tawa peserta RDPU terdengar di ruangan.