JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung berikan tanggapan terkait pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menurut Rocky Gerung, keputusan FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 sama seperti mencabut status Erick Thohir sebagai ketua Umum PSSI.
Imbas dari pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah ini sangat fatal karena berpengaruh juga pada elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Erick Thohir dalam sinyal pencapresan.
Rocky juga merasa heran kenapa PDIP ikut bersuara terhadap event sepak bola yang diselenggarakan oleh FIFA.
BACA JUGA:Jumlah Pemudik Menuju Jawa Tengah Potensi Meningkat 45,8 Persen
"Urusan apa partai mempersoalkan event yang diselenggarakan oleh FIFA? itu kan intinya disitu. Mungkin PDIP udah ngomong maka Ganjar semoga dapat simpati PDIP ikut-ikutan lagi," ujar Rocky Gerung, dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official, dilansir pada 31 Maret 2023.
Rocky lantas menilai sosok Ganjar Pranowo tidak memiliki pendirian menyikapi persoalan ini.
"Dia cuma mau nebeng aja dalam arus pasang, nah kalau Erick Thohir terjebak," ujar Rocky.
Rocky menilai Ganjar Pranowo pada akhirnya sudah menyadari di ujung pernyataanya sudah membuat salah.
BACA JUGA:Garuda Indonesia - Ditjen Imigrasi Buka Jalur Khusus di Bandara Soetta dan Ngurah Rai
"Mau koreksi tapi nggak bisa dikoreksi lagi. Seharusnya pemimpin punya determinasi, urusan politik dan sepak bola aja nggak bisa, gimana mau jadi pemimpin nasional?" ujar Rocky Gerung.
Saran dari Rocky, harusnya Erick Thohir juga sadar lebih baik fokus kampanye saja.
"Cacat pertama itu karena ambisi Erick untuk menguasai PSSI jadi lahan politik, itu konyolnya disitu," ujar Rocky.
"Dia mau menguasai elektabilitas dengan menguasai PSSI, dengan memanfaatkan CSR BUMN semuanya itu dibaca oleh netizen ini akal-akalan doang, sekarang kena batunya oleh FIFA. Ada karma juga dalam urusan semacam ini," ucap Erick.
BACA JUGA:Banjir Gorontalo Merendam 1.613 Rumah, Bupati Pohuwato Tetapkan Status Keadaan Darurat