Contohnya:
- Saat Anda menulis email pada dosen terkait tugas esai, tulislah "Pertanyaan soal esai".
- Saat Anda melamar pekerjaan yang Anda ketahui dari iklan, tulislah "Lamaran Untuk Posisi Manajemen (Dari Iklan)".
- Jika Anda menulis email untuk meminta bantuan pada layanan pelanggan atau melaporkan masalah teknis, tulislah "Masalah pada Suku Cadang #000000".
BACA JUGA:Ini Jawaban Cara Menghitung atau Mengukur Volume Air dalam Kolam Ikan
BACA JUGA:4 Cara Menyalakan HP Samsung Tanpa Tombol Power
3. Kenali Siapa yang Akan Menerima Email
Mengenali siapa penerima email cukup penting agar dapat memposisikan gaya bahasa dan pembuka email yang tepat.
Secara umum ada 2 kategori penerima email, di antaranya:
- Penerima email yang sudah dikenal. Untuk penerima email yang sudah dikenal kalian bisa menggunakan nama penerima sebagai pembuka.
- Penerima email yang tidak dikenal. Untuk penerima email yang tidak dikenal kalian cukup menyebutkan sapaan Bapak/ Ibu.
4. Salam Resmi
Salam resmi harus menyertakan "Yang Terhormat/Yth," diikuti dengan nama penerima.
Gunakan nama belakang penerima dan gelar yang sesuai, kemudian akhiri salam dengan titik.
Misalnya:
- "Yth. Bapak Smith"
- "Yth. Ibu Jones"
- "Yth. Dr. Evans"
5. Perkenalkan Diri dengan Benar