Dari hasil rapat tersebut, lanjut Dedi, Densus 88 memiliki tools yang dapat mendeteksi paham radikal yang berbentuk quesioner fisik dan CAT (computer assisted translation).
Mantan Kapolda Kalteng ini menambahkan akan memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas untuk melakukan penelusuran anggota Polri.
"Dalam rangka deteksi dini perilaku radikalisme dan intoleransi calon anggota Polri, kita akan bentuk tim khusus untuk pembahasan lebih lanjut," ucap Irjen Dedi.